Gaya Hidup

Mengenal Blind Date, Dampak dan Antisipasinya

Sabtu, 11 September 2021 - 04:56 | 753.48k
Ilustrasi Blind Date. (Foto: Istockphoto.com).
Ilustrasi Blind Date. (Foto: Istockphoto.com).

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pandemi Covid-19 membuat intensitas pertemuan antar orang pun menjadi terbatas. Bagi sebagian orang yang berniat mencari jodoh, blind date jadi salah satu alternatifnya.

Blind date atau kencan buta merupakan pertemuan antara seorang dengan orang yang belum pernah ditemui sebelumnya untuk pertama kali, dengan maksud mengenal satu sama lain lebih dalam. Orang yang mengajak atau diajak kencan ini umumnya diperkenalkan lewat teman atau anggota keluarga.

Blind date pun mulai banyak dilakukan di masyarakat, salah satu pegiat blind date di Kampus adalah Ilham gunawan. Ia merupakan penyelenggara blind date bagi Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

"Blind date itu kayak mempertemukan jodoh. Cuma tertutup gitu, jadi kayak antara 1 orang dengan yang lain itu ga tau pasangannya siapa," ujar Ilham, Jumat (10/9/2021).

Tujuan blind date tersebut awalnya hanya untuk senang-senang saja. Selain itu juga untuk membantu seseorang menemukan jodohnya.

"Cara kerjanya itu kita ngumpulkan data. Kebetulan kita kemarin collabs sama Universitas Diponegoro. Cowo Unair ada 10 cewe Unair 10. Cowo Undip 10 cewe Undip 10 nah jadi nanti disilang gitu yang cowo Unair sama cewe Undip trus cewe Unair sama cowo Undip," terangnya.

"Terus di zoom ga boleh on cam jadi nanti dari panitia disiapkan black out room, Sebelumnya pantia udah membagi gitu. Contoh kayak Lisa sesi pertama sama Rian, sesi kedua bisa sama Ferdi, gitu," imbuh Ilham.

Ia sendiri membuka pendaftaran melalui Google form. Selain mahasiswa Unair, blind date juga dilaksanakan perorangan. Kebanyakan blind date dilakukan secara virtual.

Ali Imron, S.Sos., M.A. Sosiolog dari Universitas Negeri Surabaya menjelaskan bahwa Virtual Blind Date merupakan transformasi interaksi sosial. Meski demikian, blind date bukan merupakan cara baru menemukan jodoh.

Namun seiring perkembangan zaman, blind date pun dipadukan dengan kemajuan teknologi. "Perubahan teknologi yang luar biasa sehingga proses itu terjadi dengan dibungkus oleh teknologi," ujar Imran.

Di era perkembangan teknologi saat ini, blind date yang merupakan proses pertemuan dengan menyembunyinan identitas tersebut kata Imran juga untuk menciptakan pencitraan diri baru sehingga akan menarik seseorang. "Jadi dalam fenomena ini sebenarnya setiap orang, setiap individu itu mencoba untuk mengkonstruksikan citra melalui balutan teknologi," terangnya.

Tentunya blind date dan virtual blind date memiliki dampak negatif salah satunya adalah rawan kriminalitas. Imran mengatakan bahwa penyimpangan sosial dari blind date ini pun sangat terbuka.

"Jadi misalnya kita menyembunyikan identitas ya tetapi kita tidak pernah tahu, ketika kita daftar dating aplication itu kan kita mengisi email, mengisi identitas dan seterusnya nah apalagi bahkan ada yang meminta misalnya foto selfie dengan KTP atau mencantumkan kartu, itu kan rawan disalahgunakan. Belum lagi nanti harus mencantumkan nomor ponsel dan seterusnya nah itu kan rawan sekali tindakan kriminal," terangnya.

Selain rawan tindakan kriminal, blind date juga rawan pemerasan. Hal ini dimungkinlan terjadi, mengingat blind date adalah pertemuan antarorang tidak secara langsung dan tidak saling kenal.

Untuk mengantisipasi dampak negatif dari blind date hal yang mesti dilakukan adalah pengguna blind date harus saling terbuka. "Terbuka dalam artian identitas itu harus dijelaskan secara gamblang, secara terbuka artinya jangan sampai kemudian salah satu pihak atau kedua belah pihak itu merasa dirugikan," jelasnya.

Setiap orang yang melakukan blind date pun perlu adanya keterbukaan dan kejujuran dari dua belah pihak. "Sekalipun bungkusnya virtual tetapi kan nilai-nilai moral, nilai-nilai kebenaran itu kan tetap harus di tekankan ya nilai-nilai etika nya juga harus di kedepankan," tutupnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES