Pemerintahan

Ditjen GTK Kemendikbud Ristek RI: Program Organisasi Penggerak Segera Berjalan

Jumat, 10 September 2021 - 16:27 | 59.92k
Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama antara Ditjen GTK Kemendikbudristek dengan puluhan Ormas Penggerak diteken. (FOTO: Heni Purwono for TIMES Indonesia)
Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama antara Ditjen GTK Kemendikbudristek dengan puluhan Ormas Penggerak diteken. (FOTO: Heni Purwono for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Seperti diketahui, Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama antara Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI (Kemendikbud Ristek RI) dengan puluhan Ormas Penggerak telah diteken, Kamis (9/9/2021) kemarin.

Perjanjian itu diteken di Hotel Millennium Jakarta. Dengan demikian, kegiatan Program Organisasi Penggerak (POP) akan berjalan paling tidak mulai bulan ini.

Direktur Jenderal GTK Kemendikbudristek, Iwan Syahril yang hadir dalam penandatanganan MoU tersebut menyatakan ke depan diharapkan muncul berbagai macam gerakan dari Ormas untuk melakukan transformasi pendidikan di Indonesia. Utamanya, adalah melakukan mitigasi dan pemulihan lost learning akibat pandemi.

"Melalui POP,  kita ingin agar Ormas tidak hanya belajar, namun juga berbagi. Semoga akan muncul jurus-jurus dan ide yang khas Indonesia, untuk melakukan transformasi pendidikan," katanya.

Dengan semangat gotong royong, lanjut Irwan, kita  bersama-sama akan berfokus pada tiga hal, yaitu: siswa, siswa dan siswa. Dijelaskan, POP dirancang agar ada pemberdayaan bagi Ormas untuk melakukan inovasi di bidang pendidikan.

Perjanjian Kerja Sama b

Ia menilai Ormas akan dapat membantu pemerintah karena gerakannya yang selama ini dinilainya sering kali lebih lincah.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikana (P3GTK) Praptono, selaku penanggungjawab program mengatakan, pihaknya optimis POP dapat berjalan dengan baik melihat semangat Ormas yang ambil bagian.

Meskipun jalannya cukup berliku, kata Praptono, POP ini akhirnya berjalan juga. Bahkan meski anggarannya dipangkas karena disesuaikan dengan situasi pandemi, saya melihat Ormas tetap semangat.

Mereka akan berupaya meningkatkan kemampuan dalam literasi, numerasi dan karakter siswa Indonesia berdasar praktik baik yang sudah dilaksanakan selama ini. "Program ini memang kental spirit kemitraan dan kegotong royongaan," imbuhnya.

Pimpinan Ormas Yayasan Sahabat Muda Indonesia Heni Purwono yang turut andil dalam POP mengungkapkan harapan yang sama.Menurutnya, Kemendikbudristek sangat akomodatif mengajak peran masyarakat dalam memajukan pendidikan.

"Ini langkah yang patut diapresiasi karena ada sinergi yang erat antara pemerintah dengan Ormas," katanya, Jumat (10/9/2021)

Keterbukaan pemerintah untuk menggandeng Ormas dalam memajukan pendidikan, kata Heni merupakan langkah yang tepat di era kolaborasi seperti saat ini. Tinggal Ormas membuktikan praktik baik yang selama ini dilakukan bisa tidak diterapkan di sekolah-sekolah.

"Sehingga keberadaan Ormas akan mengisi ruang-ruang kosong yang mungkin saat ini masih lemah di sekolah," ujar Heni yang juga sebagai pengajar di SMA Negeri 1 Sigaluh Banjarnegara terkait program POP Kemendikbud Ristek RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES