Kopi TIMES Universitas Islam Malang

PAI Di Era Milenial Dalam Membangun Karakter Bangsa

Jumat, 10 September 2021 - 07:05 | 158.18k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Pendidikan Agama Islam sebagai suatu proses ikhtiyariyah mengandung ciri dan watak khusus, yaitu proses penanaman, pengembangan dan pemantapan nilai-nilai pedoman yang menjadi fundamen mental- spritual manusia dimana sikap dan tingkah lakunya termanifestasikan menurut kaidah- kaidah agamanya.

Pendidikan Agama Islam menjadi pendidikan yang mengajarkan para generasi milenial dalam hal budi pekerti dalam berperilaku di masyarakat agar sesuai ketentuan Islam dan menjauhi perilaku tercela yang dilarang oleh Allah SWT.

Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengajarkan mengenai ilmu intelektual saja, namun spiritual juga diajarkan agar proses pembelajaran semakin seimbang dan membentuk pola pikir yang kritis serta mempunyai akhlak terpuji sesuai syariat Islam.

Hal tersebut dikarenakan realisasi dalam perspektif Islam, bekerja sebagai media pendidikan berdasarkan tujuan pemikiran, aqidah dan syariah dalam upaya penghambaan diri terhadap Allah dan mentauhidkan-Nya sehingga manusia terhindar dari penyimpangan fitrahnya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu menghasilkan manusia yang selalu berupaya untuk menyempurnakan iman, takwa, dan berakhlak mulia, akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan.

Generasi milenial yang menghadapi tantangan masuknya budaya barat yang sebagian besar tidak cocok diterapkan di Indonesia dan sebagian besar mempunyai sisi negatif menjadi sebuah tantangan yang berarti untuk diselesaikan, maka dengan adanya Pendidikan Agama Islam akan menjadi sebuah tameng dan pedoman hidup agar bertindak sesuai kaidah dan syariat Allah SWT.

Konsep pendidikan yang diajarkan untuk generasi milenial adalah mengajarkan sikap yang terpuji dan selalu memegang teguh syariat serta menjauhi larangan yang sudah tercantum dalam Al-Qur'an sesuai perintah Allah SWT.

Konsep Pendidikan Agama Islam juga mengajarkan para generasi milenial untuk selalu menghormati penganut agama lain dalam hubungan kerukunan sehingga tercipta kesatuan dan persatuan bangsa tanpa adanya konflik agama.

Dalam hal ini agama Islam membimbing para generasi muda untuk memahami dan menghayati ajaran agama Islam yang sangat toleran. Konsep tersebut harus disikapi secara serius oleh pemerintah dan masyarakat sebagai jawaban dari kondisi riil yang dihadapi bangsa Indonesia akhir-akhir ini yang ditandai dengan maraknya tindakan kriminalitas, memudarnya nasionalisme, munculnya rasisme, memudarnya toleransi beragama serta hilangnya religiusitas dimasyarakat, agar nilai- nilai budaya bangsa yang telah memudar tersebut dapat kembali membudaya ditengah-tengah masyarakat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Tujuan pendidikan agama Islam harus sesuai dengan nilai-nilai ajaran pendidikan agama Islam, yaitu untuk menjadikan manusia memenuhi tugas kekhalifahaannya sebagaimana tujuan diciptakannya manusia.

Oleh karena itu generasi milenial diharuskan menuntut ilmu yang sesuai nilai-nilai ajaran pendidikan Islam, agar ilmu yang didapat dapat bermanfaat dan tidak mempunyai efek yang buruk. Diharapkan saat menuntut ilmu dapat diamalkan secara baik sesuai ketentuan Allah SWT, maka generasi muda akan menjadi orang yang shalih dan shalihah, sehingga terwujud generasi muda yang kamil.

Jika ilmu yang diajarkan dalam Pendidikan Agama Islam diamalkan secara baik, maka karakter bangsa akan terwujud yang nantinya dapat membangun bangsa ini kedepannya. Dikarenakan generasi muda saat ini menjadi sebuah kekuatan bangsa dalam mewujudkan bangsa yang berintegritas.

Tantangan di era globalisasi yang menjadi manfaat sekaligus ancaman yang dapat menghilangkan karakter bangsa dikarenakan masuknya budaya barat ke dalam negeri, tentu akan mempengaruhi para generasi milenial secara perlahan. Untuk itu agama Islam diwajibkan selalu diajarkan untuk para generasi muda, agar mempunyai pendirian yang kuat dan tidak terpengaruh terhadap masuknya budaya barat yang cenderung sebagian besar negatif serta terwujud generasi yang bertaqwa juga berbudi pekerti luhur.

Pendidikan agama Islam pada prinsipnya memberikan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai spiritualitas pada generasi muda agar menjadi manusia yang berakhlak, beretika serta berbudaya sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional.

Oleh sebab itu, agama Islam menjadi sebuah mata pelajaran yang selalu diajarkan baik dari tingkat taman kanak-kanak sampai jenjang perkuliahan tetap ada mata pelajaran agama Islam dengan tujuan agar generasi muda bangsa ini  menjadi manusia yang beretika dan berakhlak terpuji agar terwujud bangsa yang maju serta mempunyai sumber daya manusia unggul.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES