Peristiwa Internasional

Afghanistan Lakukan Penerbangan Sipil Internasional Pertama Sejak Taliban Berkuasa

Jumat, 10 September 2021 - 08:30 | 28.92k
Tampak sejumlah wanita, anak-anak, penumpang lanjut usia bersama ratusan penumpang lainnya tiba di Doha, Qatar setelah penerbangan pertama komersial dari Kabul, Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.(FOTO : BBC/Getty Image)
Tampak sejumlah wanita, anak-anak, penumpang lanjut usia bersama ratusan penumpang lainnya tiba di Doha, Qatar setelah penerbangan pertama komersial dari Kabul, Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.(FOTO : BBC/Getty Image)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kali pertama sejak Taliban menguasai Afghanistan, lebih dari 100 penumpang, termasuk warga Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya, bisa melakukan penerbangan sipil Internasional dari Kabul dengan penerbangan Qatar Airways.

Ratusan warga negara asing itu kemudian mendarat di Doha, ibukota Qatar.

"Kami berhasil menerbangkan pesawat pertama dengan penumpang sekitar satu jam yang lalu," kata Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.

Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani berterima kasih kepada Taliban karena telah membantu membuka kembali bandara.

Pejabat Qatar mengatakan, bahwa otoritas Taliban mengizinkan penerbangan keluar dari Kabul untuk penumpang yang memiliki dokumen yang tepat.

Ditambahkan juga, bahwa antara 100-150 orang Amerika dan orang Barat lainnya berada di pesawat itu dan 200 orang lagi akan terbang keluar dari Afghanistan pada hari ini Jumat (10/9/2021).

Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan 15 warga negara Jerman berada dalam penerbangan tersebut.

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan 13 warga negara Inggris tiba di Doha dan ia berterima kasih kepada Qatar karena telah memfasilitasi penerbangan tersebut.

Seorang pria Kanada mengatakan kepada jaringan satelit Arab di bandara Kabul bahwa dia berterima kasih kepada Qatar.

Rekaman di stasiun penyiaran Al-Jazeera yang berbasis di Doha, Kamis menunjukkan orang-orang di bandara, termasuk wanita, anak-anak dan penumpang lanjut usia semua dengan bagasi serta pesawat kemudian lepas landas dan kemudian penumpang turun beberapa jam kemudian di Doha.

Setelah kedatangan pesawat di Doha, Gedung Putih mengatakan komunikasi dengan Taliban untuk mengatur pertempuran adalah "bisnis dan profesional" dan "langkah pertama yang positif."

Sementara itu Taliban mengatakan orang-orang bisa terus meninggalkan Afghanistan setelah penarikan Amerika Serikat.

Dalam beberapa hari terakhir penerbangan charter yang mencoba untuk meninggalkan kota Mazar-i-Sharif di Afghanistan Utara sempat ditahan oleh kelompok militan Islam yang sekarang menguasai negara itu.

AS telah mengatakan sebelumnya bahwa sekitar 100 orang Amerika tetap berada di Kabul, serta ribuan sekutu Afghanistan dan keluarga mereka yang tidak berhasil keluar.

Gedung Putih juga menyetujui rencana yang diajukan oleh Departemen Pertahanan AS untuk bekerja sama dengan kelompok sukarelawan, mantan Pasukan Khusus AS dan lainnya yang mengetahui Afghanistan yang berusaha mengevakuasi orang dari negara itu.

Penerbangan hari Kamis merupakan penerbangan komersial pertama dari Kabul, Afghanistan sejak bandara itu ditutup setelah penarikan Amerika Serikat akhir bulan lalu menyusul Taliban menguasai negara itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES