Pemerintahan

Pembangunan Breakwater, Warga Desa Limbangan: Terima Kasih Bupati Indramayu

Kamis, 09 September 2021 - 23:48 | 56.87k
Bupati Indramayu, Nina Agustina Dai Bachtiar mengunjungi lokasi pembangunan breakwater atau pemecah gelombang di pantai Desa Limbangan, Juntinyuat. (FOTO: Nurhidayat/TIMES Indonesia)
Bupati Indramayu, Nina Agustina Dai Bachtiar mengunjungi lokasi pembangunan breakwater atau pemecah gelombang di pantai Desa Limbangan, Juntinyuat. (FOTO: Nurhidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Warga Desa Limbangan Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Indramayu, Nina Agustina Dai Bachtiar. Hal itu diungkapkan warga setelah adanya pembangunan break water atau pemecah gelombang laut di pantai desa setempat.

Nasdiyah, salah satu warga mengungkapkan, pembangunan breakwater sangat dibutuhkan warga untuk mengurangi potensi abrasi di pantai tersebut. 

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Indramayu Ibu Nina Agustina, atas perhatian dan kepeduliannya kepada warga Limbangan dengan membangun pemecah ombak ini," ujar Nasdiyah, Kamis (9/9/2021).

Nasdiyah mengatakan, dengan dibangunnya breakwater sepanjang 700 meter, warga kini sudah tidak lagi khawatir akan bahaya abrasi akibat gelombang laut pantai utara. Terlebih, beberapa tahun lalu, pantai di desa tersebut sempat tergerus abrasi hingga membuat warga memilih pindah rumah.

"Mudah-mudahan sekarang bisa lebih terlindungi dan warga jadi bisa hidup nyaman," ujar Nasdiyah.

Breakwater, menurut dia selain melindungi pemukiman warga, juga untuk menjaga potensi wisata pantai dan kuliner yang menjadi unggulan desa setempat. Apalagi di desa tersebut juga berdiri rumah makan legendaris yang menjadi destinasi wisata kuliner, yakni Rumah Makan Mina Ayu.

"Sekali lagi terimakasih dan kami warga akan menjaga break water ini secara bersama-sama," ujar Nasdiyah.

Sementara itu, Bupati Indramayu Nina Agustina Dai Bachtiar mengungkapkan jika pembangunan break water tidak lain sebagai upaya melindungi warga pesisir di pantai utara Indramayu. Selain break water, pihaknya juga mengupayakan penanaman mangrove untuk menjaga kawasan pantai.

"Garis pantai kita sangat panjag sekitar 147 kilometer, ini tanggungjawab kita bersama untuk melindungi warga dan juga menjaga kelestarian lingungan. Kami akan terus berupaya agar potensi abrasi bisa dicegah dan diminimalisir," ujar Bupati Indramayu Nina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES