Pendidikan

Mahasiswa Peternakan UGM Latih Pemuda Gunungkidul Cara Beternak Domba

Kamis, 09 September 2021 - 18:18 | 36.24k
Tim PKM-PM UGM ketika meninjau kandang ternak domba bersama pemuda di Dusun Buyutan, Ngalang, Gunungkidul. (FOTO:  Humas UGM for TIMES Indonesia)
Tim PKM-PM UGM ketika meninjau kandang ternak domba bersama pemuda di Dusun Buyutan, Ngalang, Gunungkidul. (FOTO: Humas UGM for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dari Fakultas Peternakan UGM mendampingi 40 pemuda di Dusun Buyutan, Desa Ngalang, Kabupaten Gunungkidul untuk mempelajari cara beternak domba secara ekstensif selama Juni-September 2021.

Program yang diberi nama Gembala Gunung tersebut termasuk ke dalam PKM-PM UGM yang diselenggarakan sebagai solusi untuk meningkatkan keterampilan dan semangat pemuda dalam mengembangkan peternakan dengan sistem yang lebih efisien dan menguntungkan. 

"Pemuda adalah aktor penting yang perlu dilibatkan dan diberdayakan agar dapat memberikan kontribusi positif bagi diri atau keluarga dan lingkungannya," terang Dr. Muhsin Al Anas, S.Pt selaku pembimbing kegiatan ini dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Kamis (9/9/2021)

PM UGM bTim PKM-PM UGM ketika memberikan pelatihan cara beternak domba. (FOTO:  Humas UGM for TIMES Indonesia) 

Transfer pengetahuan dan teknologi, menurut dia adalah hal yang penting untuk meningkatkan keterampilan peternak, terutama para pemuda yang telah sadar teknologi. Karena hampir 90 persen peternakan di Indonesia masih dijalankan secara tradisional dan belum efisien.

Di Dusun Buyutan sendiri, lanjut Muhsin aktivitas beternak telah menjadi tradisi, namun minat pemuda di dusun tersebut untuk beternak sangat rendah. Banyak pemuda memilih bekerja di kota, padahal di wilayah tersebut terdapat potensi alam berupa tersedianya sumber air dan lahan kosong.

"Para mahasiswa mengajarkan teknik peternakan ekstensif, yaitu sistem peternakan di mana ternak dilepas atau diumbar di lahan kosong sehingga ternak bebas mencari makan di sekitar lahan tersebut," kata Muhsin

Ia menambahkan, kemampuan pemuda dalam beternak awalnya terbatas pada ilmu memberi makan ternak. Para pemuda juga hanya memiliki sedikit pengetahuan mengenai penanganan ternak yang sakit yang diperoleh dari mitos atau budaya turun temurun. Sebab banyak dari mereka merupakan lulusan SD yang kurang mendapatkan akses yang luas untuk belajar.

"Setelah mendapat pelatihan. Mereka mengetahui bahwa ternyata beternak tidak hanya soal memberi makan serta mengobati. Tetapi juga mengenali jenis- jenis pakan yang cocok, mengetahui jenis penyakit, dan mengerti bahwa ternak bisa dijadikan ladang bisnis menjanjikan," jelasnya

Kegiatan pendampingan dilaksanakan secara luring dan daring. Pendampingan yang dilaksanakan secara luring berupa pelatihan pembuatan suplemen makanan, pelatihan di peternakan, dan penanaman lahan pastura di lahan kosong yang dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat serta pembatasan peserta.

"Selain itu, peserta juga berkesempatan mengunjungi peternakan berskala industri yaitu Merapi Farm di Turi, Sleman, serta Bengkel Ternak di Kalijeruk," imbuh Dwi Joko Purnomo Aji, mahasiswa Fakultas Peternakan angkatan 2019 selaku ketua Tim Gembala Gunung.

Pendampingan yang dilaksanakan secara online yaitu sosialisasi, penyuluhan teknik handling, recording, dan kesehatan ternak, hijauan pakan, serta workshop manajemen bisnis peternakan.

Tim ini juga membuat video dan buku panduan yang dapat menjadi bahan diskusi interaktif dan bahan pembelajaran antar peserta. Karya tersebut diharapkan dapat membimbing para pemuda meskipun kegiatan telah berakhir.

"Terima kasih kepada tim PKM-PM UGM yang sudah melaksanakan program pengabdian Gembala Gunung. Berkat program ini, saya mengetahui cara beternak domba, merawat ternak, memberi pakan, dan memulai usaha peternakan," papar Doni, Ketua Kelompok Pemuda Dusun Buyutan, Desa Ngalang, Kabupaten Gunungkidul. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES