Ekonomi

Dukung Swasembada Gula, Petrokimia Gresik Dampingi Petani Tebu

Kamis, 09 September 2021 - 08:19 | 45.91k
Direktur Operasi dan Produksi PT Petrokimia Digna Jatiningsih saat meninjau plot tanam perdana tabu di Mojokerto (Foto: Petrokimia Gresik for TIMES Indonesia).
Direktur Operasi dan Produksi PT Petrokimia Digna Jatiningsih saat meninjau plot tanam perdana tabu di Mojokerto (Foto: Petrokimia Gresik for TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, GRESIK – Bekerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN X), Petrokimia Gresik mendampingi petani tebu di Mojokerto untuk mendukung swasembada gula nasional.

Melalui kerja sama ini, perusahaan dengan tagline solusi agroindustri ini akan menjamin penyediaan pupuk non-subsidi kepada petani binaan. Pupuk yang diharapkan petani tebu yakni NPK Phonska Plus dan ZA non-subsidi.

Selain itu, perusahaan plat merah ini juga akan memberikan kawalan dan analisa uji tanah melalui layanan gratis mobil uji tanah, sehingga petani dapat memperoleh rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, dirinya menindaklanjuti MoU bersama PTPN X untuk mengawal produktivitas tanaman tabu seluas 31 ribu Hektare.

“Ini merupakan upaya kami dalam mendorong peningkatan produktivitas tanaman tebu, mengingat saat ini Jawa Timur menjadi penopang utama tebu nasional,” ujar Dwi melalui siaran pers yang diterima TIMES Indonesia, Kamis (9/9/2021).

Dirut Dwi Satrio menambahkan, produktivitas tebu saau ini masih belum mencukupi kebutuhan gula nasional karena belum optimalnya pemanfaatan saprodi dan kawalan teknologi oleh petani tebu.

PT Petrokimia Digna a

"Oleh karena itu, kerja sama ini menjadi salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN X, Tuhu Bangun menerangkan perusahaannya ditugaskan mewujudkan swasembada gula konsumsi di tahun 2024 mencapai 2,4 juta ton. 

Salah satu tantangan utama yang dihadapi, ujar Tuhu Bangun adalah peningkatan produktivitas, sehingga kehadiran Program Makmur ini sangat dibutuhkan.

“Semoga program ini bisa menjadi role model dan dapat dikembangkan di PTPN yang lain,” ujar Tuhu.

Terjunkan AgroMan dan Sales Force

Sebelumnya, Petrokimia juga menerjunkan 13 AgroMan (Petugas Agronomi) dan Sales Force yang akan ditempatkan di 5 (lima) provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, NTB dan NTT untuk meningkatkan layanan dan kawalan pertanian dalam Program Makmur.

“Ini adalah ujung tombak perusahaan dalam memberikan layanan dan kawalan pertanian. Mereka lah yang berkomunikasi langsung dengan petani, sehingga peranannya sangat penting bagi perusahaan maupun pertanian,” ujar Dirut Dwi Satriyo.

AgroMan adalah tenaga agronomi yang akan melakukan pengambilan sampel dan analisa tanah, serta melakukan fungsi riset, kawalan, koordinasi dan promosi. Petugas inilah yang akan menguji kandungan tanah milik petani sekaligus memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat sesuai dengan kondisi tanah dan komoditasnya. 

Sedangkan Sales Force bertugas untuk menciptakan permintaan (create demand) pupuk non subsidi retail di tingkat Sales Channel, mengawal ketersediaan stok serta memastikan pupuk non subsidi dapat mudah dilihat oleh konsumen petani di tingkat kios/retailer, dan mengetahui dinamika persaingan pasar pupuk.

“Kami memberikan kawalan pertanian secara komprehensif hingga ke pelosok negeri, untuk peningkatan produktivitas pertanian sekaligus perbaikan kondisi tanah," tutup Dirut Petrokimia Gresik yang berkolaborasi dengan PTPN X dalam upaya meningkatkan swasembada gula. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES