Pendidikan

Dosen UIN Maliki Malang Latih Ibu-ibu PKK Kembangkan Jamu Tradisional

Rabu, 08 September 2021 - 17:08 | 55.71k
Tim dosen UIN Malang dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Karangbesuki Kota Malang dengan ibu-ibu PKK. (FOTO: Dok. UIN Malang for TIMES Indonesia)
Tim dosen UIN Malang dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Karangbesuki Kota Malang dengan ibu-ibu PKK. (FOTO: Dok. UIN Malang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Tim dosen UIN Maliki Malang (UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) melakukan pengabdian kepada masyarakat. Mereka melatih ibu-ibu PKK di Kota Malang untuk memanfaatkan jamu tradisional untuk pengembangan ekonomi kreatif.

Kegiatan ini bernama UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah. Tim dosen ini mengambil tema modernisasi jamu sebagai upaya peningkatan ekonomi kreatif dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Dusun Klaseman Kecamatan Karangbesuki, Kota Malang pada 21 Juni 2021 lalu.

Tim pengabdian terdiri dari Muhammad Asmuni Hasyim, M.Si (Prodi Biologi), Fitriyah, M.Si (Prodi Biologi) dan Muhammad Islahul Mukmin, M.Si (Prodi Tarbiyah).

Asmuni menyampaikan bahwa timnya menyasar kelompok PKK Dusun Klaseman Kecamatan Karangbesuki Kota Malang.

"Kegiatan ini memfasilitasi masyarakat setempat untuk memaksimalkan potensi hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang telah ditanam oleh masyarakat sekitar menjadi sebuah produk jamu yang diolah, dikemas dan dikreasikan dalam konsep yang modern dan praktis serta dapat dikembangkan sebagai produk bernilai ekonomis," jelasnya.

Produk yang dihasilkan berupa jamu celup dan jamu siap minum. Bahan tanaman obat yang digunakan seperti kunyit, jahe, temulawak, daun salam, daun sirsak, serai dan bunga telang

Kegiatan pengabdian terdiri dari beberapa tahap diantaranya penyampaian terkait pemanfaatan lahan untuk budidaya tanaman toga oleh Muhammad Asmuni Hasyim dan Muhammad islahul Mukmin.

Dilanjutkan praktik pengemasan tanaman toga menjadi jamu yang dikemas dan dikreasikan secara praktis dan modern oleh Ibu Fitriyah.

Dengan pelatihan ini masyarakat diberikan pemahaman akan pentingnya menanam tanaman Toga serta bagaimana memanfaatkan tanaman tersebut menjadi sebuah peluang usaha di tengah situasi pandemi.

"Sehingga masyarakat dapat menumbuhkan kreativitas dan gaya hidup sehat dengan cara menanam tanaman Toga serta bagaimana menciptakan peluang wirausaha dari pemanfaatan tanaman Toga tersebut," pungkasnya mewakili tim dosen UIN Maliki Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES