Peristiwa Internasional

Taliban Umumkan Pemerintahan Baru, Mohammad Hassan Akhund Jadi Perdana Menteri

Rabu, 08 September 2021 - 07:01 | 55.12k
Mohammad Hasan Akhund telah diumumkan sebagai pemimpin pemerintahan penjabat baru di Afghanistan pada 7 September 2021.(FOTO voaindonesia)
Mohammad Hasan Akhund telah diumumkan sebagai pemimpin pemerintahan penjabat baru di Afghanistan pada 7 September 2021.(FOTO voaindonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTATaliban akhirnya mengumumkan pemerintahan yang baru di Afghanistan dengan menetapkan Mullah Mohammad Hassan Akhund sebagai Perdana Menteri sementara yang baru, Selasa (7/9/2021).

Kabinet baru yang diumumkan oleh kepala juru bicara, Zabihullah Mujahid itu seperti dilansir di BBC dan Al Jazeera seluruhnya laki-laki, dan tidak ada satupun perempuannya.

Mereka terdiri dari tokoh senior Taliban, bahkan beberapa di antaranya terkenal karena serangan terhadap pasukan AS selama dua dekade terakhir.

Mullah Mohammad Hassan Akhund adalah salah satu pendiri gerakan, yang masuk dalam daftar hitam PBB.

Kepala kantor politik Taliban, Abdul Ghani Baradar akan menjadi wakil pemimpin sementara.

Sedangkan Sirajuddin Haqqani, putra pendiri Jaringan Haqqani, ditunjuk sebagai menteri dalam negeri. Ia adalah pemimpin kelompok militan Haqqani yang dicari FBI.

Menteri Pertahanan dipercayakan kepada Mullah Mohammad Yaqoob, putra Mullah Omar. Hedayatullah Badri akan menjadi penjabat menteri keuangan. Sementara Amir Khan Muttaqi, seorang negosiator Taliban di Doha, diangkat menjadi menteri luar negeri.

"Imarah Islam memutuskan untuk menunjuk dan mengumumkan kabinet sementara untuk melaksanakan pekerjaan pemerintah yang diperlukan," kata Mujahid dengan menyebut 33 anggota pemerintahan Islam baru.

Ia menambahkan, jabatan yang tersisa akan diumumkan setelah pertimbangan yang cermat.

Taliban menguasai sebagian besar Afghanistan sejak lebih dari tiga minggu lalu setelah menggulingkan kepemimpinan terpilih sebelumnya.

Pengumuman penjabat kabinet merupakan langkah kunci dalam pembentukan pemerintahan permanen Taliban. Kepemimpinan baru akan menghadapi tantangan yang signifikan, tidak terkecuali menstabilkan ekonomi negara dan mendapatkan pengakuan internasional.

Taliban sebelumnya mengatakan mereka ingin membentuk pemerintahan yang inklusif. Namun, semua menteri kabinet yang diumumkan pada hari Selasa sudah menjadi pemimpin Taliban yang mapan, dan tidak ada wanita yang disertakan.

Sebuah pernyataan yang dikaitkan dengan Pemimpin Tertinggi Taliban, Mawlawi Hibatullah Akhundzada mengatakan kepada pemerintah untuk menegakkan Syariah.

"Taliban menginginkan hubungan yang kuat dan sehat dengan tetangganya dan semua negara lain berdasarkan saling menghormati dan interaksi," kata pernyataan yang dirilis dalam bahasa Inggris itu.

Mereka juga menekankan akan menghormati hukum dan perjanjian internasional yang tidak bertentangan dengan Islam, hukum dan nilai-nilai kebangsaan negara.

Hibatullah Akhundzada tidak pernah tampil di depan umum. Ini adalah pesan pertama yang muncul darinya sejak Taliban mengambil alih kendali bulan lalu.

Hassan Akhund, perdana menteri sementara yang baru, pernah menjabat sebagai wakil menteri luar negeri dari tahun 1996 hingga 2001, ketika kelompok itu terakhir berkuasa. Dia berpengaruh di sisi agama gerakan, bukan di sisi militer.

Pengangkatan Mullah Mohammad Hassan Akhund sebagai Perdana Menteri Afghanistan dipandang sebagai kompromi, setelah laporan baru-baru ini tentang pertikaian antara beberapa tokoh Taliban yang relatif moderat dan rekan-rekan garis keras mereka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES