Ekonomi

Bank Jatim Torehkan Kinerja Membanggakan Selama Pandemi

Selasa, 07 September 2021 - 23:15 | 28.61k
(ki-ka) Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman bersama Direktur TI & Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo saat Public Expose pada Selasa (7/9/2021). (FOTO: Dok.Bank Jatim)
(ki-ka) Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman bersama Direktur TI & Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo saat Public Expose pada Selasa (7/9/2021). (FOTO: Dok.Bank Jatim)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim menjawab tantangan selama pandemi dengan menunjukkan kinerja positif dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year/YoY).

Hal ini diungkap Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman bersama Direktur TI & Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo saat Public Expose pada Selasa (7/9/2021).

Selain sebagai bentuk kewajiban perusahaan dalam menyampaikan keterbukaan informasi kepada masyarakat secara teratur dan berkala, kegiatan Public Expose ini juga merupakan kesempatan bagi Bank Jatim untuk menjelaskan kepada publik seputar aksi korporasi maupun perkembangan kinerja perusahaan.

Nantinya hasil pemaparan tersebut dapat digunakan oleh para investor sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan berinvestasi.

Busrul mengatakan, pandemi yang telah berjalan selama kurang lebih dua tahun ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat mengalami kontraksi.

Namun Indonesia berhasil keluar dari kondisi tersebut dan mulai mengalami pertumbuhan ekonomi pada Semester I 2021.

Berdasarkan data statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai membaik pada semester I 2021, begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,05% (YoY). Sehingga kondisi ini turut mendongkrak kinerja Bank Jatim.

Tercatat sepanjang Juni 2021, aset Bank Jatim mencapai Rp 95,48 triliun atau tumbuh 26,90%. Sedangkan laba sebelum pajak Bank Jatim tembus Rp 1,04 triliun atau tumbuh 5,56% (YoY).

Sementara laba bersih Bank Jatim tercatat Rp 803 miliar atau tumbuh 4,32%. Selama semester I 2021, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 27,36% (YoY) yaitu sebesar Rp 81,52 triliun.

"Meskipun masih di tengah-tengah pandemi, Bank Jatim tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif yaitu tumbuh 8,72% (YoY) atau sebesar Rp 42,60 triliun," ujarnya.

Busrul menambahkan, pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi yaitu tumbuh 14,62% (YoY) atau tercatat Rp 7,25 triliun. Diikuti oleh pertumbuhan kredit komersial yang tumbuh 13,39% atau tercatat Rp 10,63 triliun dan kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 5,26% atau tercatat Rp 24,72 triliun.

Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Juni 2021 antara lain Return on Equity (ROE) sebesar 18,54%, Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,06%, dan Return On Asset (ROA) 2,31%.

Selama pandemi, Bank Jatim juga aktif berpartisipasi dalam mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah melalui restrukturisasi kredit.

"Sampai dengan Juni 2021, Bank Jatim telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp. 2,56 triliun atau 6,02% dari total penyaluran kredit Bank Jatim," jelas Busrul Iman.

Dengan portofolio pertumbuhan laporan keuangan yang dipaparkan tersebut, tambahnya, pandemi Covid-19 yang melanda dunia menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi setiap elemen masyarakat, pemerintah, pelaku usaha, tidak terkecuali industri perbankan.

Namun demikian, ujar Busrul, pertumbuhan di atas menegaskan bahwa situasi Covid-19 tidak menjadi kendala yang signifikan bagi Bank Jatim, melainkan suatu tantangan dan peluang yang harus dihadapi.

Pihaknya bersyukur karena Bank Jatim masih mampu memberikan kinerja yang positif, khususnya untuk mendorong perekonomian Jawa Timur.

"Portofolio positif Bank Jatim menunjukkan bahwa Bank dengan kode emiten BJTM ini dapat menjadi pilihan calon investor untuk dapat berinvestasi di kondisi ekonomi  yang tidak pasti ini," tandas Busrul Iman.

Ia juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan shareholder yang telah memberikan support kepada Bank Jatim selama ini.

"Harapan kami support ini terus berlanjut kedepannya, sejalan dengan visi kami untuk menjadi BPD nomor satu di Indonesia," imbuh Busrul.

Selama pandemi, terangnya, Bank Jatim fokus pada peningkatan transformasi Digital Banking.

JConnect yang merupakan branding digital banking Bank Jatim menjadi salah satu komitmen Bank Jatim untuk menghubungkan semua kebutuhan dan kemudahan akan akses layanan perbankan.

JConnect hadir untuk memperkuat 3 (tiga) pilar penting yang saat ini terus dikembangkan oleh Bank Jatim.

Antara lain pilar Pemerintah Daerah & ASN, UMKM, serta Masyarakat Umum. Dengan kata lain, Bank Jatim berkomitmen untuk hadir dan terus mengembangkan inovasi layanan digital perbankan kepada tiga pilar penting tersebut.

Sementara sebagai tanggung jawab sosial kepada masyarakat serta sebagai upaya membantu penanggulangan dampak pandemi Covid-19, Bank Jatim menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dan bantuan khususnya di bidang kesehatan.

Beberapa sarana kesehatan seperti bantuan mobil PCR, ambulan, ventilator, masker medis, APD, alat rapid test dan masih banyak lainnya menjadi bentuk CSR yang disalurkan Bank Jatim selama pandemi.

"Bank Jatim menjawab tantangan dalam melayani masyarakat dengan terus menghadirkan inovasi - inovasi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah di masa pandemi," ujarnya menambahkan.

Saat ini Bank Jatim  telah memiliki beberapa fasilitas layanan berbasis aplikasi mobile. Nasabah dapat tetap bertransaksi tanpa harus datang ke kantor cabang.

Salah satu contohnya adalah JConnect mobile, fitur-fitur pada aplikasi ini selalu diperbarui sehingga lebih memudahkan nasabah Bank Jatim dalam bertransaksi keuangan di manapun dan kapanpun berada.

Bank Jatim juga memiliki fasilitas lain seperti JConnect e-loan dan JConnect e-kmg, dengan cukup dirumah saja, nasabah dapat tetap menikmati layanan pembiayaan dari Bank Jatim.

Bank Jatim yang merupakan “bank” nya masyarakat Jawa Timur, saat ini mencatat komposisi kepemilikan saham mayoritas. Yakni milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan kepemilikan saham 51,13 % dan 28,35 % dimiliki Pemda kota/kabupaten di Jawa Timur.

Sejak melakukan IPO pada tahun 2012 lalu, saat ini jumlah investor naik 859% yang didominasi oleh investor individual lokal.

Pembagian dividen per lembar juga terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pembagian dividen tahunan yang diberikan kepada pemerintah daerah juga merupakan salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Dengan demikian, partisipasi masyarakat Jawa Timur dalam menggunakan produk, layanan, serta fasilitas Bank Jatim memiliki peran penting dalam peningkatan perekonomian di Jawa Timur. Kini saatnya anda menjadi ikut mengambil peran dalam mewujudkan Jawa Timur yang sejahtera," ajak Busrul Iman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES