Pendidikan

Tiga Catatan Ketua DPRD Surabaya dalam Pelaksanaan PTM Terbatas

Selasa, 07 September 2021 - 20:48 | 29.19k
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono memberi catatan untuk pelaksanaan PTM terbatas. (FOTO: dok. Times Indonesia)
Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono memberi catatan untuk pelaksanaan PTM terbatas. (FOTO: dok. Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di kota Surabaya sudah dimulai sejak Senin (6/9/2021) kemarin. Setelah hampir 18 bulan para siswa jenjang SD dan SMP belajar daring. Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono memberikan ucapan selamat pada insan pendidikan di Kota Pahlawan atas kembalinya PTM.

Namun, pihaknya konsisten mengingatkan mengenai pentingnya menjadikan aspek kesehatan dan keselamatan menjadi pertimbangan utama.

"Tentu kita harapkan seluruhnya sesuai dengan prosedur. Saya yakin anak-anak kita sudah kangen sekolah. Sekali lagi selamat, tapi tetap prokes jangan kendor,” ungkap Adi.

Dia menitikberatkan tiga hal krusial pada PTM terbatas yang mulai digelar di Surabaya. Pertama, penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Menurutnya menjaga prokes bukan hanya tanggung jawab Satgas Covid-19 saja.

“Pemkot Surabaya sudah membentuk Satgas pelajar, itu bagus. Tapi semua pihak harus terlibat, mulai orangtua hingga guru. Harus saling mengingatkan,” ucap Adi.

Berdasarkan hasil asesmen Satgas Covid-19 per Senin (6/9/2021) terdapat 15 SMP negeri dan swasta di Surabaya yang mulai menjalankan PTM terbatas tersebut.

PTM-Terbatas.jpg

Kedua, lanjut Adi, perlu adanya pengawasan dan evaluasi dengan intens serta konsisten. Apabila terdapat sekolah yang lalai, perlu segera dievaluasi demi kepentingan bersama yakni keselamatan dan kesehatan.

"Pandemi Covid-19 jangan sekali-sekali dianggap remeh. Semua yang terlibat pada PTM wajib disiplin. Apabila terdapat sekolah lalai, sekiranya tidak menerapkan jaga jarak dengan elok maka wajib segera dievaluasi," tegasnya

‘’Ini bukan sok disiplin, tapi demi keselamatan semua pihak,” kata pria yang juga Ketua DPC PDIP Surabaya ini.

Ketiga, Adi menyoroti perlunya infrastruktur sekolah yang sanggup mendukung penerapan PTM. Misalnya, sirkulasi udara dan sarana sanitasi. Mengingat krusialnya peran PTM dalam percepatan pembangunan kualitas SDM di Surabaya.

Sebab, pembelajaran daring diakui memang menciptakan dampak pembelajaran yang tidak optimal. Berbagai riset pendidikan telah membuktikan dampak serupa. “Bahkan bisa ada loss generation,’’ katanya.

Maka dari itu, Ketua DPRD Surabaya memastikan para anggota dewan bersungguh-sungguh akan mendukung pelaksanaan PTM. Dengan catatan, seluruh tata tertib wajib ditegakkan.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES