Peristiwa Internasional

NRF Menyambut Baik Seruan Ulama untuk Berunding dengan Taliban

Senin, 06 September 2021 - 11:00 | 26.63k
Ahmad Massoud mengatakan dia menyambut baik seruan untuk negosiasi diakhirinya pertempuran di Panjshir. (Reuters)
Ahmad Massoud mengatakan dia menyambut baik seruan untuk negosiasi diakhirinya pertempuran di Panjshir. (Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRF) yang dikepalai Ahmad Massoud, di Lembah Panjshir, Utara Kabul, Afghanistan, menyambut baik usulan para pemimpin agama untuk berunding guna mengakhiri pertempuran dengan Taliban.

Dilansir Al Jazeera, Ahmad Massoud, telah membuat pengumuman di halaman Facebook kelompok itu pada hari Minggu.

Taliban yang telah menguasai negara itu sejak 15 Agustus 2021 lalu masih belum berhasil membentuk pemerintahan baru. Selain masih harus menghadapi NRF, juga menghadapi protes individu tentang hak-hak perempuan, serta membela bendera tiga warna (hijau, merah, hitam).

Sebelumnya, pasukan Taliban mengatakan mereka telah berjuang untuk memasuki ibu kota provinsi Panjshir setelah mengamankan distrik-distrik di sekitarnya.

Taliban berhasil menguasai kembali Afghanistan setelah pemerintah yang didukung Barat runtuh dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.

"NRF pada prinsipnya setuju untuk menyelesaikan masalah saat ini dan segera mengakhiri pertempuran dan melanjutkan negosiasi," kata Massoud dalam posting Facebook.

"Untuk mencapai perdamaian abadi, NRF siap menghentikan pertempuran dengan syarat bahwa Taliban juga menghentikan serangan dan gerakan militer mereka di Panjshir dan Andarab," katanya, merujuk pada sebuah distrik di provinsi tetangga Baghlan.

"Sebuah pertemuan besar dari semua pihak dengan majelis ulama ulama kemudian bisa diadakan," tambahnya.

Sebelumnya, outlet media Afghanistan melaporkan bahwa para ulama di Afghanistan telah meminta Taliban mau menyelesaikan konflik dengan  negosiasi dan mengakhiri pertempuran di Panjshir. Namun tidak ada tanggapan segera dari Taliban.

Juru bicara NRF, Fahim Dashti Minggu (5/9/2021) juga mengatakan, pertempuran hebat sedang berlangsung di Lembah Panjshir.

Menurut NRF, pihaknya telah mengepung "ribuan teroris" di Khawak Pass dan Taliban meninggalkan kendaraannya serta peralatan di daerah Dashte Rewak.

Media Al Jazeera sempat melaporkan dari sumber di lapangan, sekitar 1.500 pejuang Taliban yang terkepung akhirnya ditangkap dan kemudian ditawan.

Namun Taliban telah memutus aliran listrik di sana, dan dikhawatirkan komunikasi dengan 150.000 hingga 200.000 orang di lembah Pansjhir terputus, sehingga sulit untuk mendapatkan verifikasi independen tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Sebaliknya, juru bicara Taliban, Bilal Karimi mengatakan, pasukannya telah berjuang masuk ke ibukota provinsi, Bazarak, dan telah merebut sejumlah besar senjata dan amunisi.

Karimi mengatakan di Twitter pasukan oposisi telah menderita banyak korban.

Massoud, yang memimpin pasukan yang terdiri dari sisa-sisa tentara reguler Afghanistan dan unit pasukan khusus serta pejuang milisi lokal, menyerukan penyelesaian yang dinegosiasikan dengan Taliban sebelum pertempuran pecah sekitar seminggu yang lalu.

Beberapa upaya pembicaraan diadakan tetapi akhirnya gagal, dengan masing-masing pihak saling menyalahkan atas kegagalan mereka.

Panjshir adalah sebuah lembah yang terjal di pegunungan Utara Kabul yang masih dipenuhi reruntuhan tank Soviet yang dihancurkan selama perang panjang pada 1980-an untuk menghapus kehadiran Soviet yang sulit diatasi di masa lalu.

Di bawah mendiang ayah Massoud, Ahmad Shah Massoud, wilayah tersebut menolak kontrol oleh tentara Soviet yang menginvasi dan oleh pemerintah Taliban yang sebelumnya memerintah dari tahun 1996 hingga 2001.

Namun upaya itu dibantu oleh rute pasokan yang mengarah ke utara ke perbatasan, yang ditutup oleh kemenangan besar Taliban bulan lalu.

Pertempuran di lembah Panjshir, Utara Kabul telah menjadi contoh paling menonjol dari perlawanan terhadap Taliban. Disamping itu protes individu kecil untuk hak-hak perempuan atau untuk membela bendera tiga warna hijau, merah dan hitam Afghanistan juga masih meletup di kota-kota yang berbeda.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES