Ekonomi

Kementan RI Bakal Kembangkan Tanaman Porang di Halmahera Timur 

Senin, 06 September 2021 - 09:51 | 102.48k
Tanaman porang. (Litbang Kementan RI)
Tanaman porang. (Litbang Kementan RI)

TIMESINDONESIA, HALMAHERAPorang belakangan menjadi tren di Indonesia. tanaman umbi-umbian ini memiliki nilai ekspor yang cukup tinggi untuk mendorong kesejahteraan petani, khususnya di wilayah Jawa.

Kini, Porang mulai dikembangkan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya Kementerian Pertanian atau Kementan RI, rencananya akan mengembangkan tanaman ini di Halmahera Timur, Maluku Utara. 

Menurut Plt. Kepala Dinas Pertanian Maluku Utara, Nurjannah Ali, program Kementan RI itu mulai dilaksanakan di tahun 2021 ini.

"Pengembangan porang di Maluku Utara akan dilakukan di Halmahera Timur tahun ini dari Kementerian Pertanian,"ujar Nurjannah kepada TIMES Indonesia di Sofifi, Senin (6/9/2021).

Dilansir Tirto.id, manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan "jelly" yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang. 

Umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang, demikian dilansir laman resmi Kementerian Pertanian. 

Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain. 

Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung. 

Pertanian.go.id menulis, tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor. Catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya. 

Umbi porang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan. Ada beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini, seperti di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES