Peristiwa Internasional

Sejarah Hari Ini: 6 September, Pemakaman Putri Diana

Senin, 06 September 2021 - 09:17 | 120.51k
Pangeran Charles, dan kedua anaknya Henry dan William berjalan di belakang pasukan yang mengusung peti mati berisi jenazah Putri Diana. Diana tewas pada 31 Agustus 1997 dan dimakamkan pada 6 September 1997.
Pangeran Charles, dan kedua anaknya Henry dan William berjalan di belakang pasukan yang mengusung peti mati berisi jenazah Putri Diana. Diana tewas pada 31 Agustus 1997 dan dimakamkan pada 6 September 1997.

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini, 24 tahun lalu, Putri Diana, sosok popular dan dicintai warga dunia dimakamkan di Althorp, 6 September 1997 pukul 9.08 waktu London. Pemakaman Diana mencatat cerita tersendiri, karena disiarkan langsung televisi secara global dan jutaan orang mengiringinya ke rumah keabadian. Masih dari luar neger, 6 September juga menjadi akhir KTT Gerakan Non Blok yang pertama. Sedangkan peristiwa lainnya adalah, 9 atlet Israel yang berlaga di Olimpiade Munich 1972 diculik dan dibunuh oleh pejuang Palestina.

1997: Pemakaman Putri Diana

Putri-Diana-2.jpgKarangan bunga yang memenuhi Istana Kensington, tempat pemberangatan jenazah Putri Diana. 

Pemakaman Putri Diana, mantan istri Pangeran Charles pada 6 September 1997 disiarkan televisi secara global. Pemakaman Putri Diana ini disebut sebagai peristiwa pemakaman yang paling banyak ditonton orang karena disaksikan 2,5 miliar orang diseluruh penjuru dunia.

Sementara itu, jutaan orang lainnya juga terlihat berbaris di sepanjang jalan dari Istana Kensington menuju tempat persemayaman di Westminster Abbey hingga akhirnya dimakamkan di Althorp.

Diketahui, Putri Diana tewas dalam kecelakaan mobil di Paris bersama kekasihnya Dodi al FAyed pada 31 Agustus 1997.

Putri-Diana-3.jpgRibuan orang berjajar di sepanjang jalan untuk memberikan penghormatan terakhir untuk Putri Diana sebelum dimakamkan pada 6 September 1997.

Pemakaman Putri Diana sebenarnya bukanlah pemakaman kenegaraan karena sudah bercerai dengan Pangeran Charles. Namun, sosoknya yang populer dan kematiannya yang tragis membuat prosesi pemakaman Diana sangat luar biasa 'heboh' bahkan melebihi prosesi pemakaman anggota kerajaan sekalipun.

BBC melaporkan, jutaan karangan bunga memenuhi Istana Kensington, jalan-jalan sekitar tempat persemayaman di Westminster Abbey dan juga lokasi pemakaman di Althorp. Laporan media lain menyebutkan, pemakaman Diana sebagai hari yang mengharukan karena begitu banyak orang bersedih dan menangis.

1972: Penculikan dan Pembunuhan Atlet Israel di Olimpiade Munich

Helikopter.jpgPuing-puing Helikopter bersisi atlet Israel yang diledakkan gerilyawan Palestina.

Sembilan atlet Israel yang berlaga di Olimpiade Munich 1972 diculik oleh para gerilyawan dari kelompok Palestina dari hotel atlet. Para atlet ini kemudian tewas dibunuh di pangkalan udara militer Furstenfeldbruck pada 6 September 1972. Total ada 9 atlet Israel yang tewas dalam peristiwa ini.

Seorang juru bicara Olimpiade mengatakan para penculik telah meledakkan sebuah helikopter dengan para sandera di dalamnya dan kemudian menembaki puing-puing dengan senjata otomatis. Adapun para gerilyawan Palestina itu tewas saat adu tembak dengan militer Jerman.

Sebelumnya, para gerilyawan Palestina meminta pembebasan 200 tahanan politik Palestina yang dipenjara oleh Israel.

Adanya penculikan para atlet ini membuat Israel dan Mesir memutuskan mundur dari Olimpiade Munich.

1961: KTT Gerakan Non Blok Pertama

Soekarno.jpgPresiden RI Soekarno (kanan) saat berbicara dengan para pemimpin dunia saat KTT Gerakan Non Blok pertama di Beograd. (foto: wikipedia)

Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955 merupakan proses awal lahirnya Gerakan Non Blok (GNB). Dikutip dari situs Kemenlu, KAA diselenggarakan pada tanggal 18 - 24 April 1955 dan dihadiri oleh 29 Kepala Negara dan Kepala Pemerintah dari benua Asia dan Afrika yang baru saja merdeka. KAA ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendalami masalah-masalah dunia waktu itu dan berupaya menformulasikan kebijakan bersama negara-negara baru tersebut pada tatanan hubungan internasional. KAA menyepakati 'Dasasila Bandung' yang dirumuskan sebagai prinsip-prinsip dasar bagi penyelenggaraan hubungan dan kerja sama antara bangsa-bangsa.

Sejak saat itu, proses pendirian GNB semakin mendekati kenyataan, dan dalam proses ini tokoh-tokoh yang memegang peran kunci sejak awal adalah Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito. Kelima tokoh dunia ini kemudian dikenal sebagai para pendiri GNB.

GNB kemudian berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I GNB di Beograd, Yugoslavia, 1 - 6 September 1961. KTT I GNB dihadiri oleh 25 negara yakni Afghanistan, Algeria, Yaman, Myanmar, Kamboja, Sri Lanka, Kongo, Kuba, Cyprus, Mesir, Ethiopia, Ghana, Guinea, India, Indonesia, Irak, Lebanon, Mali, Maroko, Nepal, Arab Saudi, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, dan Yugoslavia.

Dalam KTT I tersebut, negara-negara pendiri GNB ini berketetapan untuk mendirikan suatu gerakan, bukan suatu organisasi untuk menghindarkan diri dari implikasi birokratis dalam membangun upaya kerja sama di antara mereka. Pada KTT I juga ditegaskan bahwa GNB tidak diarahkan pada suatu peran pasif dalam politik internasional, tetapi untuk menformulasikan posisi sendiri secara independen yang merefleksikan kepentingan negara-negara anggotanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES