Ekonomi

Saatnya Pasar Modal jadi Penggerak Utama Pemulihan Ekonomi Nasional

Minggu, 05 September 2021 - 12:50 | 38.12k
Pasar modal Indonesia justru tumbuh di tengah pandemi Covid-19. (FOTO: Kadin for TIMES Indonesia)
Pasar modal Indonesia justru tumbuh di tengah pandemi Covid-19. (FOTO: Kadin for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pandemi yang terjadi sejak satu tahun setengah silam membuat ekonomi Indonesia turun. Indonesia tak bisa terus-terusan seperti ini, Industri pasar modal Indonesia sudah saatnya menjadi agen utama dalam mendorong dan mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional akibat dampak pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid. Kata Arsjad penguatan pasar modal haruslah menjadi fokus utama pemerintah, stakeholder dan regulator.

"Saatnya pasar modal menjadi agen utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dari terpaan resesi akibat Covid-19," ujarnya.

Menurut Arsjad, berdasarkan studi Bank Dunia bertajuk Capital Markets Development, Causes, Effect, and Sequencing mengungkapkan bahwa pertumbuhan investasi saham memiliki korelasi yang sangat kuat dengan pertumbuhan ekonomi.

Pasar modal Indonesia b

Korelasi tersebut didasarkan pada  besarnya manfaat investasi saham untuk membiayai berbagai sektor ekonomi strategis. "Seperti ekspansi perusahan, pengembangan infrastruktur, perumahan, UMKM dan perubahan iklim," tuturnya.

Ia melanjutkan, negara yang memiliki pasar saham kuat bisa lebih cepat pulih dari relasi ekonomi dibandingkan negara yang didominasi sektor perbankan. Studi tersebut kata Arsjad, membuktikan bahwa pasar modal berimbas luar biasa terhadap ekonomi suatu negara.

"Dari studi ini dapat disimpulkan pasar modal yang kuat dan besar tentu akan menghasilkan ekonomi yang kuat dan besar pula," terangnya.

Menurutnya, kondisi pasar modal Indonesia masih beruntung meski masih dalam masa pandemi Covid-19.  Hal tersebut, berdasarkan dari meningkat pesatnya jumlah investor di pasar modal Indonesia.

Di akhir 2018 saja, investor di Indonesia mencatat 1,6 juta investor termasuk saham, reksa dana dan SBN.  Kemudian pada Februari 2021, jumlahnya menjadi 2 juta akun investor. 

"Tentu ini pertumbuhan yang luar biasa di saat pandemi. kalau kita lihat 70 persen atau sebanyak 400an investor dari total investor baru adalah kaum melenial dengan rentang usia 18-30 tahun," cetus Arsjad.

Tak hanya itu, Bursa Efek Indonesia  juga naik signifikan dimana transaksi harian pada Januari 2021 telah mencapai Rp20,5 triliun per hari. Angka tersebut melesat tinggi jika dibanding periode juli 2020, dimana tercatat rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp7,6 triliun per hari.

Dengan adanya kondisi tersebut. Ketua Kadin itu menyebut, sudah saatnya pasar modal menjadi tumpuan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES