Peristiwa Internasional

Pemimpin Syiah Irak, Ayatollah Sayyid Mohammed Saeed al-Hakeem Wafat

Sabtu, 04 September 2021 - 09:56 | 61.90k
Lahir di Najaf pada tahun 1936, al-Hakeem dianggap sebagai salah satu otoritas agama Syiah tertinggi di Irak (FOTO : en.shafaqna.com).
Lahir di Najaf pada tahun 1936, al-Hakeem dianggap sebagai salah satu otoritas agama Syiah tertinggi di Irak (FOTO : en.shafaqna.com).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pemimpin Tertinggi Syiah di Irak, Ayatollah Sayyid Mohammed Saeed al-Hakeem meninggal pada usia 85 di kota suci selatan, Najaf yang diduga karena serangan jantung.

Dilansir Al Jazeera, kantor Al-Hakeem, Jumat (3/9/2021) mengumumkan bahwa dia meninggal karena kondisi medis mendadak namun tidak disebutkan.

Seorang kerabatnya, Mohsen al-Hakeem mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa al-Hakeem meninggal di rumah sakit Al Hayat di Najaf di mana dia dibawa setelah mendadak mendapat serangan jantung.

"Upacara pemakaman akan diadakan pada hari ini Sabtu (4/9/2021) di Najaf dan kota suci kembarnya Karbala," kata seorang sumber di kantornya kepada kantor berita AFP.

Presiden Irak, Barham Salih dalam sebuah pernyataan memberi penghormatan kepada tokoh terkemuka dalam Islam Syiah itu. Amerika Serikat juga menyatakan belasungkawa dalam sebuah pernyataan dari kedutaan besarnya di Baghdad.

Lahir di Najaf pada tahun 1936, al-Hakeem dianggap sebagai salah satu otoritas agama Syiah tertinggi di negara itu. Al-Hakeem adalah salah satu dari empat ayatollah Hawza, seminari Syiah Najaf, bersama dengan Ayatollah Agung Ali al-Sistani, pemimpin spiritual Syiah terkemuka Irak.

Bersama dengan Mohammed Ishaq al-Fayadh kelahiran Afghanistan, al-Hakeem dipandang sebagai pesaing yang paling mungkin untuk menggantikan al-Sistani.

Kakek dari pihak ibu adalah Mohsen Al-Tabataba'i Al-Hakeem, seorang ulama dan salah satu pemikir Islam Syiah yang paling menonjol. Ayahnya adalah Muhammad Ali al-Hakeem, salah satu pemimpin Syiah yang paling dihormati di Najaf.

Sepupu keduanya, Sayyed Ammar al-Hakeem, memimpin al-Hikma, atau Gerakan Kebijaksanaan Nasional, salah satu partai politik Syiah terbesar di Irak.

"Al-Hakeem pernah dipenjara antara tahun 1983 dan 1991 di bawah pemerintahan Saddam Hussein yang khawatir revolusi Islam 1979 tetangga Iran akan memicu peristiwa serupa di Irak," komentator politik Marsin Alshamary di Twitter.

Al-Hakeem telah menulis banyak buku dan publikasi, beberapa di antaranya diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.

Pemimpin Tertinggi Syiah Irak, Ayatollah Sayyid Mohammed Saeed al-Hakeem yang meninggal pada usia 85 di kota suci selatan, Najaf, Jumat (3/9/2021) itu meninggalkan seorang istri dan delapan anak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES