Peristiwa Internasional

Pertempuran Taliban vs Anti Taliban Makin Sengit di Panjshir Afganistan

Sabtu, 04 September 2021 - 09:14 | 45.27k
Ribuan pasukan dilaporkan ambil bagian dalam pertempuran di Panjshir.(FOTO A:BBC/Getty Image)
Ribuan pasukan dilaporkan ambil bagian dalam pertempuran di Panjshir.(FOTO A:BBC/Getty Image)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Di saat Taliban sedang menyusun rencana pembentukan pemerintahan baru, pertempuran sengit terjadi di Lembah Panjshir Afganistan antara pejuang Taliban dengan kelompok anti Taliban.

Dilansir BBC, sumber-sumber Taliban mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka telah merebut daerah itu, namun para pejuang anti Taliban membantahnya.

Salah satu pemimpin perlawanan anti Taliban, Amrullah Saleh, menolak klaim bahwa dia telah melarikan diri, tetapi mengakui situasinya memang sulit. Pertempuran di lembah Panjshir itu dilaporkan telah menewaskan ratusan orang.

Lembah itu terletak di sebelah Utara ibu kota Afganistan, Kabul. Wilayah ini adalah salah satu provinsi terkecil di Afganistan dan satu-satunya yang tidak jatuh ke tangan Taliban. Benteng tradisional anti-Taliban itu adalah rumah bagi sekitar 150.000 hingga 200.000 orang, dan tersembunyi di balik puncak gunung.

Pertempuran Taliban b

Perlawanan, yang didalamnya ada mantan anggota pasukan keamanan Afganistan dan milisi lokal, dipimpin oleh pemimpin suku setempat, Ahmad Massoud. Ayahnya berhasil melawan Soviet yang menginvasinya pada tahun 1980-an, dan Taliban pada tahun 1990-an.

Dalam pesan video yang dikirim ke BBC, Saleh, mantan wakil presiden Afganistan, mengatakan memang ada korban di kedua belah pihak. "Tidak diragukan lagi kami berada dalam situasi yang sulit. Kami berada di bawah invasi oleh Taliban," katanya.

Namun dia menambahkan: "Kami tidak akan menyerah, kami berdiri untuk Afganistan."

Dia mengatakan dia membagikan video itu untuk meyakinkan orang-orang bahwa laporan yang menunjukkan bahwa dia telah meninggalkan negara itu salah. Namun BBC tidak dapat secara independen mengkonfirmasi lokasinya.

Dilansir Al Jazeera, ratusan keluarga melarikan diri dari pertempuran sengit antara pejuang Taliban dan pasukan perlawanan untuk menguasai provinsi pertikaian terakhir.

Penduduk di daerah terdekat yakni provinsi  Parwan mengatakan,  sudah empat hari kehidupan mereka terganggu oleh pertempuran intensif antara Taliban dan pasukan yang dipimpin oleh Ahmad Massoud, putra komandan yang terbunuh, Ahmad Shah Massoud.

Para pemimpin Taliban mengatakan upaya untuk penyelesaian yang dinegosiasikan telah gagal ketika kelompok itu bersiap untuk mengumumkan pembentukan pemerintah baru beberapa minggu setelah mereka merebut kekuasaan.

"Pertempuran semakin memburuk setiap malam," kata Asadullah, 52, kepada Al Jazeera. Dia dan penduduk lain di distrik Jab al-Seraj di Parwan mengatakan pertempuran itu sebagian besar terjadi di pegunungan, tetapi sebagian besar penduduk masih melarikan diri dari daerah itu.

Meningkatnya pertempuran antara pejuang Taliban dengan kelompok anti Taliban itu kata penduduk, telah memaksa setidaknya 400 keluarga mengungsi dari desa-desa di sepanjang jalan yang biasanya mengarah ke lembah hijau Panjshir yang tenang yang letaknya sekitar 125 km (78 mil) utara ibu kota Afganistan, Kabul. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES