Ekonomi

Ikut dalam Coffee Cupping di Belanda, Kopi Bondowoso Selangkah Lagi Menuju Ekspor

Sabtu, 04 September 2021 - 00:21 | 63.93k
Kegiatan Indonesia Coffee Cupping 2021 di Den Haag yang menyuguhkan hasil Kopi Bondowoso dari petani binaan UNEJ-PT Astra Internasional (FOTO: tangkapan layar).
Kegiatan Indonesia Coffee Cupping 2021 di Den Haag yang menyuguhkan hasil Kopi Bondowoso dari petani binaan UNEJ-PT Astra Internasional (FOTO: tangkapan layar).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Kopi Arabika dan Robusta lereng Ijen Raung ikut serta dalam kegiatan coffee cupping (pencicipan rasa) oleh tester kopi profesional Eropa di Hotel Marriot Den Haag, hari Kamis siang waktu Belanda atau Kamis malam waktu Indonesia (2/9/2021) kemarin. 

Mimpi petani kopi di Sumber Wringin binaan Universitas Jember melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) bersama PT. Astra Internasional untuk ekspor ke luar negeri makin mendekati kenyataan.

Kegiatan Indonesian Coffee Cupping 2021 yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Belanda bersama Kementerian Perdagangan RI.

Hasil dari kegiatan pencicipan rasa kopi ini akan menjadi rekomendasi bagi pembeli kopi dari Eropa untuk menentukan kopi yang akan mereka beli. Kegiatan Indonesian Coffee Cupping 2021 dibuka resmi oleh Duta Besar RI untuk Belanda, Mayerfas. 

Kegiatan tersebut juga disiarkan melalui zoom meting. Tak hanya para dosen pembina saja yang mengikuti kegiatan ini, para petani kopi Bondowoso khususnya dari Kecamatan Sumber Wringin juga turut mengikuti acara melalui fasilitas zoom, baik dari kediaman maupun nonton bersama di kantor Kecamatan Sumber Wringin.

“Alhamdulillah, kegiatan pencicipan rasa kopi produksi petani kopi Bondowoso binaan kami dan PT. Astra Internasional sukses," kata Sekertaris I LP2M Universitas Jember, Ali Badrudin.

Menurutnya, ada perwakilan pembeli yang hadir meminta kopi Bondowoso untuk dibawa pulang karena suka dengan rasanya. 

Dari kegiatan coffee cupping oleh tester profesional ini kata dia, selanjutnya akan menghasilkan sertifikat yang menjadi salah satu jaminan bahwa kopi Bondowoso sudah tidak diragukan lagi cita rasanya.

"Selanjutnya kami berharap masuk ke perundingan dengan importir kopi dari Belanda dan negara lain di Eropa,” harapnya.

Pihaknya mengaku sangat bangga, karena langkah membawa kopi Bondowoso ke tataran dunia yang sudah dirintis semenjak 2020 lalu tak mudah.

“Perlu kerja keras dan kerja sama dengan semua pihak untuk membawa kopi Bondowoso ke tingkat dunia," jelasnya.

Kini tantangannya ke depan, yakni bagaimana menjaga dan meningkatkan mutu kopi Bondowoso dan memastikan hasil panen, agar tercipta kesinambungan ekspornya. 

"Ketiga PR kita bersama adalah bagaimana mem-branding Kopi Bondowoso agar lebih dikenal,” kata Ali Badrudin. 

Untuk diketahui, hasil panen kopi Bondowoso jenis Arabica dalam bentuk green bean ditawarkan seharga 8,62 dollar per kilogramnya. Sementara untuk kopi Robusta dikisaran harga 5,17 dollar per kilogramnya.

“Jika perundingan harga deal, maka bisa dibayangkan keuntungan yang diterima para petani kopi Bondowoso,” paparnya yang mengikuti proses coffee cupping secara daring.

Sebagai informasi, kopi yang disajikan dalam Indonesia Coffee Cupping 2021 di Belanda adalah hasil panen petani kopi Sumber Wringin pada 3 Juli 2021 lalu. Selain menampilkan kopi Bondowoso, dalam kesempatan tersebut juga menghadirkan kopi Arjasari Bandung, kopi Bengkulu, kopi Kintamani Bali, kopi Flores, kopi Gayo dan kopi dari daerah lain. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES