Kopi TIMES

Mempersiapkan Masa Depan Siswa

Jumat, 03 September 2021 - 10:35 | 164.70k
Ignatius Lintang Nusantara; Presidium SMA Kolese De Britto Yogyakarta.
Ignatius Lintang Nusantara; Presidium SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kesiapan para insan pembelajar dalam mempersiapkan masa depan merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan. Timbulnya rasa gelisah dan bimbang dalam menentukan langkah di masa depan merupakan hal yang wajar, tetapi tetap diperlukan upaya persiapan yang memadai.

SMA adalah lembaga pendidikan yang harus menyiapkan diri sebaik mungkin, mengingat jenjang ini merupakan jenjang pamungkas siswa untuk mematangkan rencana masa depannya, baik dalam menentukan rencana studi lanjut ke perguruan tinggi atau mematangkan rencana profesi dan kariernya kelak secara bertahap.

Sekolah dapat memfasilitasi siswa dengan mengadakan kegiatan orientasi berbasis pendampingan agar siswa memiliki target program studi di perguruan tinggi yang berhubungan dengan pilihan profesinya sehingga siswa juga memiliki prioritas pilihan profesi. Berikut beberapa aspek strategis yang dapat diperhatikan dalam pelaksanaan kegiatan orientasi. 

Pertama, dimulai dari cita – cita. Guru dapat melontarkan pertanyaan sederhana "Apa cita – cita mu?” Jika dilihat saksama, pasti ditemui siswa yang menjawab dengan yakin dan sebagian siswa yang masih menjawab dengan ragu – ragu bahkan menjawab “tidak tahu”. Pertanyaan sederhana dan penuh arti tersebut dapat menggungah siswa untuk berpikir kreatif dan imajinatif, sehingga siswa penasaran dan bertanya pada dirinya mengenai cita – citanya. 

Kedua, potensi siswa. Tes penjurusan dapat menjadi media untuk mengukur potensi, passion, dan kepribadian siswa serta untuk memberikan saran profesi dan saran program studi yang dapat dipelajari di perguruan tinggi. Walaupun bukan menjadi tolok ukur yang pasti, setidaknya, siswa, guru, dan orang tua dapat menyeleksi dan memilih bidang – bidang ilmu yang sesuai untuk siswa guna mengembangkan potensinya. Siswa pun dapat menemukan passion dirinya tatkala merasa mampu, gemar, bergairah, dan tidak memiliki rasa beban dalam melakukan sebuah aktivitas di bidang tertentu.

Ketiga, mendukung cita – cita. Agar semakin mendalam, sekolah dapat mengagendakan sesi konsultasi bersama psikolog untuk membantu siswa dalam mengatasi emosi dan keluhan yang sedang dialami serta memberikan solusi atau petunjuk praktis untuk mengolah potensi, passion, dan kepribadian demi meraih cita – cita. 

Sesi workshop bersama perguruan tinggi dapat dijadwalkan untuk memberikan informasi program studi di perguruan tinggi dan prospek profesi lulusannya. Selain itu, sekolah bisa menghadirkan narasumber yang berkompeten sesuai bidang profesi yang diminati siswa, agar siswa dapat belajar secara langsung untuk menambah wawasan. Hal ini, juga mesti diimbangi dengan peran aktif siswa untuk belajar lebih giat dan tekun, tidak menunda tugas yang diberikan, serta rajin mencari informasi terkait profesi yang diinginkan. 

Keempat, rencana siswa. Siswa harus memiliki rencana dan daya juang untuk mengembangkan dirinya. Rencana dapat berupa target terdekat yang dapat dicapai seperti, target untuk meraih nilai akademik yang memuaskan, mengasah potensi serta menguasai keterampilan hard skill dan soft skill, mengamati peluang beasiswa pendidikan, dan memiliki target untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi yang mendukung terwujudnya cita – cita.

Terakhir, refleksi. Kedalaman refleksi menuntun siswa untuk berkomitmen dalam menentukan profesi yang selaras dengan potensi dan rencananya. Tidak masalah apabila dalam prosesnya, siswa masih bimbang dalam memilih profesi, karena sekolah telah memiliki pola pendampingan yang baik untuk kembali menentukan visi siswa kedepan. Jika siswa mampu berusaha dengan baik dan maksimal, maka hasilnya tentu tidak akan mengecewakan.

Walhasil, lembaga pendidikan mampu terlibat secara nyata dalam mendukung rencana langkah siswa di masa mendatang. Satu hal yang harus diingat, sebuah pilihan untuk melangkah, telah merepresentasikan intensi pribadi seseorang untuk terlibat dalam dinamika hidup di masa depan. 

***

*) Oleh: Ignatius Lintang Nusantara; Presidium SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES