Peristiwa Nasional

Atas Nama Negara, Khofifah Beri Penghargaan kepada KH Ali Mansur Shiddiq, Sang Penggubah Syair Shalawat Badar

Jumat, 03 September 2021 - 10:23 | 93.32k
Almaghfurullah KH Ali Mansur Shiddiq, penggubah syair Shalawat Badar. (foto: dokumen keluarga)
Almaghfurullah KH Ali Mansur Shiddiq, penggubah syair Shalawat Badar. (foto: dokumen keluarga)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Jumat malam (3/9/2021) memberikan penghargaan khusus di bidang kebudayaan kepada KH Ali Mansur Shiddiq atas karyanya yang monumental dan mendunia, Syair Shalawat Badar.

Penghargaan Jer Basuki Mawa Bea akan diberikan di Gedung Negara Grahadi Surabaya di sela-sela Haul 51 Almarhum dan akan diterima langsung oleh putra bungsu, Gus Saiful Islam Ali.

Majelis Haul digelar Jumat malam ini di area makam dan monumen Shalawat Badar di Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Tuban. Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dijadwalkan hadir. Acara digelar secara serentak melalui daring oleh Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Jawa Timur serta disiarkan Live TV9 Nusantara dan TIMES TV. 

Shalawat Badar diciptakan Ulama Indonesia, KH Ali Manshur Shiddiq pada tahun 1962 di Banyuwangi. Saat situasi Indonesia tak menentu pasca Dekrit Presiden 1959, puncaknya terjadi Peristiwa Gestapu 1965. 

Bait-bait syair dan doa dalam Shalawat Badar digubah sebagai ikhtiar batin, memohon petunjuk dan pertolongan pada Allah berwasilah pada keluhuran Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Ahli Badar yang mulia. Shalawat Badar menjadi semacam ‘lagu wajib’ di acara-acara NU. Bahkan populer hingga ke manca negara.

Kiai Ali Manshur wafat pada 26 Muharram 1392 H dan dimakamkan di Desa Maibit, Rengel, Tuban. 

Penghargaan Jer Basuki Mawa Bea diberikan kepada Kiai Ali Manshur sebagai aset dan putra daerah Jawa Timur yang mengukir reputasi internasional melalui Syair Shalawat Badar. Penghargaan ini dimaksudkan sebagai bentuk pengakuan dan kehadiran negara di ranah kebudayaan dan perjuangan keagaaman-kebangsaan.  

Sebelumnya, KH Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Umum PBNU juga pernah memberi penghargaan Bintang NU pada pada almarhum saat Muktamar ke-29 NU di PP Krapyak Yogyakarta pada 1989. Penghargaan dikuatkan lagi dengan Penghargaan Bidang Kebudayaan yang diberikan oleh Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj dalam Peringatan Harlah ke-92 NU pada 31 Januari 2018 di Jakarta. 

Sekarang, atas nama negara, Gubernur Khofifah akan memberikan penghargaa kepada KH Ali Mansur Shiddiq atas karyanya, Syair Shalawat Badar. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES