Peristiwa Daerah

Puluhan Desa di Bondowoso Rawan Kekeringan

Kamis, 02 September 2021 - 21:03 | 40.53k
Warga di salah satu Desa Kecamatan Botolinggo Kabupaten Bondowoso susah mendapatkan air bersih saat musim kemarau tiba. (FOTO: Oky for TIMES Indonesia)
Warga di salah satu Desa Kecamatan Botolinggo Kabupaten Bondowoso susah mendapatkan air bersih saat musim kemarau tiba. (FOTO: Oky for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Saat musim kemarau tiba, puluhan desa di Kabupaten Bondowoso rawan kekeringan. Berdasarkan data BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat, total ada 49 desa yang tersebar di 16 kecamatan masuk daerah rawan kekeringan.

Diantara daerah rawan kekeringan yakni berada di kecamatan Tamanan, Wonosari, Jambesari DS, Tenggarang, Maesan, Grujugan, Pakem, Prajekan, Klabang, Binakal, Curahdami, Taman Krocok, Tegal Ampel, Wringin, Botolinggo dan Cermee.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan mengatakan, sejumlah desa yang tersebar di kecamatan itu telah masuk dalam draft SK bupati tentang siaga dan tanggap darurat penanganan kekeringan di Bondowoso. 

"Setelah SK tersebut ditandatangani. Maka kami bisa langsung menjadwal dropping air ke kawasan yang telah masuk dalam daerah rawan kekeringan," katanya.

Sebenarnya SK Bupati masih akan diajukan, karena pihaknya baru menerima surat pemberitahuan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait perkiraan kondisi iklim Bondowoso pada 31 Agustus 2021 kemarin. 

"Surat tersebut yang menjadi dasar bagi Pemerintah Daerah menerbitkan SK Bupati. Kita sudah ngurus SK, selanjutnya nanti akan segera dilakukan dropping ke wilayah-wilayah rawan kekeringan," jelasnya. 

Meskipun demikian, pihaknya telah menerima permintaan air bersih di daerah Kecamatan Botolinggo. "Ada permintaan di daerah Botolinggo," kata Dadan.

Sementara Kepala Bidang Logistik, Rehabilitasi, dan Rekrontuksi BPBD, Tugas Riski Bahana menjelaskan, untuk dropping air perlu adanya surat permintaan dari daerah yang kekeringan.

Namun kata dia, ke depan BPBD akan menjemput bola ke desa-desa yang rawan kekeringan itu dengan cara bersurat dan disertai contact person. 

"Bisa langsung komunikasi dengan BPBD manakala ada yang desa yang membutuhkan air bersih. Kan lucu, ada bencana masih nunggu surat," jelasnya. 

Adapun jika berkaca pada melihat tahun sebelumnya, dropping air bersih ke desa-desa rawan kekeringan sendiri dalam sehari dilakukan di dua hingga tiga titik. 

Dalam setiap pengiriman pihaknya akan mengirim menggunakan dua armada truk dengan kapasitas tangki masing-masing 5 ribu liter.

"Kita dropping hingga tak kekeringan, minimal di desa itu sudah ada muncul hujan. Sekitar tiga sampai empat bulan biasanya kita dropping terus," jelasnya.

Sementara terkait permintaan air di desa rawan kekeringan Kecamatan Botolinggo Bondowoso, BPBD akan mengirimkan air bersih Jumat (3/9/2021) besok. "Kita terima permintaan pasokan air di Dusun Kedawung Timur RT 27. Di sana ada 80 kepala keluarga terdampak," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES