Peristiwa Internasional Vaksin Covid-19

Dubes RI: Turki Tidak Beli Vaksin Nusantara

Kamis, 02 September 2021 - 18:15 | 80.16k
ILUSTRASI - Vaksin Covid-19 (FOTO: Alodokter)
ILUSTRASI - Vaksin Covid-19 (FOTO: Alodokter)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal menyebutkan bahwa Turki tidak membeli vaksin Nusantara. Ia juga menyatakan bahwa pihak Turki tidak pernah terpikirkan atau direncanakan sebelumnya.

"Hasil klarifikasi saya kepada otoritas berwenang di Turki dapat dipastikan tidak pernah ada pemikiran, rencana, maupun pembicaraan pemerintah Turki untuk membeli vaksin Nusantara di Indonesia,” katanya katanya, Selasa (31/8/2021), dikutip dari liputan6.com.

Lalu menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan mengenai kemungkinan uji klinis vaksin Nusantara tahap 3 di Turki. Ia mengatakan kasus COVID-19 di Turki telah mengalami penurunan dan target vaksinasi warga di sana pun terus meningkat.

Angka kasus terakhir di Turki sudah di bawah 17 ribu kasus/hari. Vaksinasi lengkap (2 dosis) sudah mencapai 45 persen penduduk (93 juta dosis) dan ditargetkan mencapai 70 persen dalam sebulan ke depan.

“Tidak ada juga pembicaraan mengenai kemungkinan Uji Klinis vaksin Nusantara tahap 3 di Turki," katanya.

Pernyataan ini pun juga menjadi klarifikasi bahwa Turki akan membeli vaksin Nusantara atau melakukan uji klinis tahap 3 dipastikan tidak benar mengingat negara tersebut sudah mengembangkan vaksin sendiri.

Turki telah mengembangkan 3 jenis vaksin dan 2 di antaranya sudah memasuki uji klinis tahap 3.

“Turki sendiri sudah kembangkan 3 jenis vaksin buatan sendiri dan 2 di antaranya sudah memasuki uji klinis tahap 3,” tutup Lalu.

Sebelumnya, Prof Choirul Anwar Nidom sebagai Guru Besar Ilmu Biologi Molekular Universitas Airlangga Surabaya menjelaskan mengenai ketertarikan pemerintah Turki untuk memborong vaksin Nusantara berbasis dendritik dari Indonesia.

Yang jelas, memang luar negeri sudah ada yang minat. Saya dapat informasi dari Dokter Terawan Agus Putranto (penggagas vaksin Nusantara) bawa ada keinginan dari negara Turki membeli vaksin Nusantara," ungkap Choirul.

"Untuk Turki, vaksin Nusantara ini justru menguntungkan, karena terus terang bahwa vaksin Nusantara ini dari aspek risiko toksisitas (keracunan), faktor sosial agama itu kan nggak ada masalah. Jadi kalau dia bisa menangkap itu, paling tidak negara Islam akan di-cover sama Turki," katanya.

Dalam pernyataannya, Nidom menyampaikan bahwa vaksin Nusantara dipesan sejumlah 5,2 juta dosis. Namun, pernyataan ini telah diklasifikasikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal menyebutkan bahwa Turki tidak membeli vaksin Nusantara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES