Kesehatan

Menkes dan Yayasan Ginjal Indonesia Kupas Penanganan Penyakit Ginjal Kronis

Rabu, 01 September 2021 - 19:00 | 112.32k
Webinar HUT ke-5 Yayasan Ginjal Indonesia, Rabu (1/9/2021). (Foto: Dok. Yagin)
Webinar HUT ke-5 Yayasan Ginjal Indonesia, Rabu (1/9/2021). (Foto: Dok. Yagin)

TIMESINDONESIA, SURABAYAPenyakit ginjal merupakan penyakit katastropik yang menelan pembiayaan cukup besar dan meningkat dari tahun ke tahun. Demikian ungkap Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Menkes mengatakan, pada umumnya pasien datang dalam kondisi lanjut, di mana fungsi ginjal sudah sangat rendah dan terjadi komplikasi akut, sehingga pemilihan pengobatan sangat terbatas.

"Penyebab terbanyak terjadinya penyakit ginjal kronis adalah diabetes dan hipertensi, yang berhubungan dengan faktor risiko seperti diet tidak sehat, kurang aktivitas fisik, obesitas, merokok, dan konsumsi alkohol," kata Menkes saat menjadi pembicara dalam webinar pertama HUT ke-5 Yayasan Ginjal Indonesia, Rabu (1/9/2021).

Budi menambahkan, upaya promosi dan edukasi untuk mengurangi perilaku berisiko tersebut, harus dilaksanakan oleh pemerintah bersama-sama dengan tokoh masyarakat.

Menkes

Selain itu, Menkes mengimbau kepada masyarakat agar melakukan cek kesehatan secara dini adanya obesitas diabetes dan hipertensi, disertai dengan pengobatan secara standar, menjadi salah satu langkah strategis untuk mencegah terjadinya penyakit gagal ginjal.

“Saya sangat mengapresiasi Yayasan Ginjal Indonesia, yang merupakan mitra pemerintah dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penanggulangan penyakit ginjal kronis, sehingga penyandang penyakit ginjal kronis dapat menjalani hidup yang lebih berkualitas," ungkap Budi mengapresiasi Yayasan Ginjal Indonesia.

Transplantasi Ginjal Anak

Pada kesempatan yang sama, dr. Henny Adriani Puspitasari, SpA, Divisi Nefrologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM mengupas transplantasi ginjal pada anak.

Dokter Henny memaparkan, penyakit ginjal kronik pada anak mayoritas disebabkan karena Glomerulonefritis (49%) berdasarkan data RSCM.

Menurutnya, saat sudah mencapai tahap akhir dibutuhkan pengganti ginjal karena fungsi ginjal sudah tidak berjalan.

Ada tiga terapi pengganti ginjal, diantaranya CAPD, Hemodialisis, Transplantasi Ginjal. Dari tiga terapi tersebut, transplant ginjal adalah pilihan terbaik karena memiliki banyak keunggulan yaitu anak bisa tetap sekolah dan beraktivitas seperti biasa, tidak memerlukan akses vascular/peritoneal, lebih murah dalam segi pembiayaan (cost effective), pertumbuhan dan perkembangan lebih baik.

Spesialis Nefrologi Anak ini menjelaskan, pada prakteknya penerapan transplantasi ginjal pada anak masih sangat kecil di Indonesia dibandingkan negara-negara lain.

"Pada umumnya donor ginjal didapatkan dari donor hidup yang biasanya berasal dari keluarga dan donor jenazah," ungkap dokter Henny.

Komitmen Yayasan Ginjal Indonesia

Sebagai mitra pemerintah Yayasan Ginjal Indonesia terus melakukan inovasi dalam memberikan edukasi dan pelayanan terhadap pasien anak gagal ginjal.

Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Ginjal Indonesia Syaihul Hadi mengatakan, Yayasan Ginjal Indonesia saat ini mempunyai 12 program tahunan.

Webinar HUT ke 5 Yayasan Ginjal Indonesia a

Di antara 12 program tersebut yaitu, Bantuan Transport Cuci Darah, Santunan Berkah Ramadhan, Bantuan Tahun Baru, Bantuan Ultah Yagin, Santuan Anak Yatim GGK, Bantuan Pendidikan & Homeshcooling, Bantuan Alat Kesehatan, Santunan Akomodasi Rawat Inap, Bantuan Obat dan Suplemen, Bantuan Cek Lab dan Vaksin, Santunan Duka, Bantuan Konseling dan Pendampingan.

Sementara dalam acara HUT ke-5 Yayasan Ginjal Indonesia digelar secara virtual, peserta mengikuti dari tempat tinggal masing-masing. Acara webinar yang dihadiri Menkes RI kali ini merupakan webinar pertama yang diselenggarakan Yayasan Ginjal Indonesia dan akan berakhir pada acara puncaknya tanggal 12 Oktober 2021. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES