Kopi TIMES

Generasi Pandemi Generasi Berbakti

Kamis, 02 September 2021 - 04:36 | 45.76k
Rochmawati Solikhah Sukemi SHI, SH, SPd.I, M.Pd, Dosen Prodi PAI STAIMAS Wonogiri.
Rochmawati Solikhah Sukemi SHI, SH, SPd.I, M.Pd, Dosen Prodi PAI STAIMAS Wonogiri.

TIMESINDONESIA, WONOGIRI"Anak saya susah konsentrasi setiap kali belajar pegang HP setelah itu main game”

“Saya pusing, anak-anak tidak mau belajar dirumah maunya main HP”

“Kenapa sekolah tidak dimulai padahal mal, pasar sudah dibuka”

“Enak jadi guru tinggal minta pekerjaan muridnya orang tua yang disuruh mikir”

“Lama-lama kita yang pusing setiap hari kita yang mikir kita yang kerjakan tugas anak-anak”

Ini beberapa keluhan orangtua di masa pandemi tentang bagaimana pembelajaran di rumah berlangsung yang membuat mereka tidak nyaman. Tetapi mau tidak mau harus kita jalani karena pandemi serangan Covid-19 terjadi di seluruh dunia. Orangtua hanya bisa pasrah dan berusaha melakukan yang terbaik. Kunci inilah yang sebaiknya kita pegang ayah ibu melakukan yang terbaik untuk anak dan keluarga kita.

Pandemi ini justru momentum untuk kita mendekatkan diri kepada anak-anak. Tuhan memberikan kesempatan kita bersama-sama di rumah hampir setiap hari. Membiarkan kita melihat tumbuh kembang mereka setiap saat. Bahkan memberikan kesempatan kepada kita menjadi guru privat kepada anak-anak kita. Bukankah tokoh pendidikan kita KI Hajar Dewantoro telah memberikan pesan pendidikan  Ing Ngarso sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani (di depan memberikan contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberikan daya kekuatan). Saatnya kita sebagai ortu menjalankan tugas kita memberikan contoh, memberi semangat dan memberikan daya kekuatan.

Lalu bagaimana caranya? Kita kan bukan guru? Kita tidak memiliki ilmu untuk mendidik Pertanyaan-pertanyaan ini yang sering timbul yang kemudian kita menjadi menyalahkan orang lain karena wabah pandemi ini, padahal mau tidak mau harus kita jalani. Dalam hal pendidikan spriritual/beribadah, misalnya memberi contoh bagaimana beribadah yang baik misal sholat tepat pada waktunya. Memberi semangat dengan mengajak mereka sholat berjamaah bersama di rumah. Memberikan daya kekuatan dengan menyiapkan peralatan sholat, memuji, memeluk mereka setelah selesai sholat berjamaah. Dalam hal pendidikan umum/sekolah orangtua tetap menjadi contoh tetap tenang ketika mendapatkan banyak sekali tugas. Memberi semangat kepada anak-anak untuk terus belajar, mendampingi mereka ketika mengerjakan tugas. Memberi daya kekuatan meminjami Hp, membelikan pulsa untuk mempermudah mereka belajar. Tapi di rumah orangtua juga tetap bekerja online jadi tidak ada waktu mendidik mereka. Ketika kita di rumah bekerja online, tetapi tetap berada dekat duduk di samping mereka belajar ini saja sudah suatu bukti nyata orangtua ada untuk mereka.

Dan yang paling penting mumpung ada waktu 24 jam bersama anak-anak tanamkan pendidikan akhlak. Bagaimana anak bersikap menghormati orang yang lebih tua dan menyanyangi orang yang lebih muda. Saling mencintai antarsaudara dengan berbagi makanan apapun, berapapun dimakan bersama. Berbagi tugas rumah tangga, melatih keterampilan mereka mencuci piring, menyapu, mengepel sebagai suatu karakter hidup bersih dan sehat.

Bagaimana kemudian ketika kita sakit atau salah satu anggota keluarga kita sakit sedangkan tugas anak setiap hari menumpuk, segera diminta mengumpulkan? Jangan panik, silahkan orangtua komunikasi dengan guru menegani kondisi keluarga kita. Insyaaallah guru yang baik akan mengerti kondisi orangtua dan pasti memberikan waktu tambahan untuk anak kita. Pastikan juga anak mengerjakan sesuai kemampuan dia, kalaupun sudah merasa lelah berikan ruang anak untuk main gim sejenak karena anak bukan robot yang harus dipaksa hanya untuk mengerjakan tugas.

Kunci dari pembelajaran daring yang baik adalah komunikasi. Ketika orangtua dan guru mampu berkomunikasi dengan baik pastilah pendidikan anak tidak akan terhambat. Komunikasi orangtua dengan anak juga penting jangan hanya menyuruh tetapi dampingi mereka beri fasilitas kasih sayang Anda. ‘‘Ayo belajar, tugasnya dikerjakan!“ ini kalimat perintah, rasakan bedanya ketika kalimat orangtua menjadi ‘‘Yuuk belajar sama ibu?“ kalimat ini membuat anak merasa ibunya belajar bersama dia, ada untuknya. Jangan sampai kemudian terjadi anak belajar tapi kita orangtua hanya bermain Hp. Kita berkumpul bersama di rumah tetapi berasa jauh, tidak ada komunikasi, masing-masing memengang Hp dengan dunianya sendiri.

Tuhan telah menjadikan kita orangtua, otomatis Tuhan percaya kita mampu mendidik anak-anak kita dengan baik. Percayalah pendidikan yang terbaik adalah pedidikan orangtua. Jangan takut tidak bisa matematika karena sejatinya matematika hanya digunakan ketika menghitung uang saja. Mari kita sama-sama perbaiki diri kembali menjadi sahabat anak-anak menghadapi pandemi ini. Tetap tenang tugas sekolah bukan masalah tetapi hal yang harus diselesaikan bersama-sama. Alhamdulillah… sudah ada mbah Google yang lebih mempermudah kita dalam menyelesaikan tugas-tugas anak. Jangan kawatir anak kita tidak pintar, toh semua mengalami hal ini. Mari kita buat generasi pandemi ini generasi yang berbakti, menjadi tabungan kita kelak ketika kita sudah tua. Generasi tangguh yang menghadapi masalah dengan solusi. (*)

 

*) Penulis: Rochmawati Solikhah Sukemi SHI, SH, SPd.I, M.Pd, Dosen Prodi PAI STAIMAS Wonogiri

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES