Indonesia Positif Universitas Islam Malang

Mahasiswa KSM Unisma Malang Dorong Daya Saing Jamu Tradisional

Rabu, 01 September 2021 - 10:51 | 37.91k
Mahasiswa KSM Tematik Unisma melakukan pendampingan pemasaran online pada pelaku UMKM jamu tradisional di Desa Sumurgeneng Kabupaten Tuban. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Mahasiswa KSM Tematik Unisma melakukan pendampingan pemasaran online pada pelaku UMKM jamu tradisional di Desa Sumurgeneng Kabupaten Tuban. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Mahasiswa KSM Tematik Unisma Malang melaksanakan program kerja di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. 

Kelompok 72 dan 80 KSM Tematik fokus pada pengusaha UMKM yang terdampak pandemi. Di Desa Sumurgeneng, banyak warga yang memiliki usaha jamu tradisional.   

Pendapatan UMKM jamu tradisional di desa ini merosot tajam dalam 5 bulan terakhir, meski jamu herbal saat ini sangat digandrungi oleh masyarakat karena berpotensi meningkatkan sistem imun selama masa pandemi Covid-19. Salah satu faktor penyebab kemerosotan ini adalah tidak adanya inovasi maupun keahlian yang mumpuni dalam pemasaran produk jamu tradisional.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Mahasiswa Unisma membantu UMKM untuk membangkitkan kembali pendapatan melalui pendampingan pemasaran secara daring (online).

Salah satu usaha jamu tradisional yang menarik perhatian mahasiswa adalah produksi jamu kunyit asam milik Rodliyah. Ia mengaku omset yang didapatkan Rodliyah dari pemasaran secara konvensional tidak bisa mencapai target yang membuat perputaran modal terhambat.

unisma.jpg

Mahasiswa mengakarjan pada pelaku usaha untuk memasarkan secara online melalui media sosial, seperti  Facebook dan Instagram.

Pemasaran melalui media sosial ini dianggap lebih sesuai dengan gaya hidup masyarakat saat ini yang tidak bisa lepas dari gawai dan lebih memiliki peluang menjangkau target pasar yang lebih luas.

Dengan adanya pemasaran secara daring ini, mahasiswa memiliki ekspektasi agar produk jamu kunyit asam milik Rodliyah bisa lebih dikenal masyarakat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Selain pendampingan pemasaran secara daring, mahasiswa juga membantu dalam pemasaran secara konvensional dengan menawarkan produk jamu kunyit asam untuk dititipkan di beberapa warung kecil yang ada di sekitar Pasar Jenu.

Penyebaran pamflet promosi juga dilakukan dengan desain pamflet karya mahasiswa untuk menggenjot pemasaran produk jamu. Mahasiswa Unisma Malang berharap dengan bantuan pendampingan langkah-langkah pemasaran ini dapat membantu produk jamu kunyit asam Rodliyah untuk lebih berdaya saing, sehingga omset yang didapat dapat mencapai bahkan melebihi target. (*)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Pewarta: Selly Dwi Octavia, Mahasiswa KSM Tematik Kelompok 80 Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES