Kopi TIMES

Engagement dan Adaptasi Pemasaran dalam Recovery Bisnis Hospitality

Rabu, 01 September 2021 - 09:11 | 52.13k
Rudy Rinanto Rachmat.
Rudy Rinanto Rachmat.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hampir dua tahun alam kita berkabut Covid-19 yang memaksa semua orang harus beradaptasi dengan banyak hal. Tak jelas kapan kabut itu sirna, yang bisa dilakukan adalah berkompromi dengannya. Hidup dengan tatanan baru.

Dunia pariwisata tak luput dari keharusan berkompromi dengan tatanan baru itu. Bisnis Perhotelan yang hidup dari nafas pariwisata sudah pasti tak bisa lepas dari keharusan itu, meskipun di era sebelumnya terbukti tahan terpaan badai krisis.  Saat ini, bisnis perhotelan mengidap penyakit sesak nafas.

Penyakit itu harus segera diobati, sebelum menjalar kemana-mana dan berakibat fatal. Sudah selayaknya manajemen hotel melakukan banyak perubahan demi upaya penyehatan. Menganalisa ulang strategi bisnis agar menjadi lebih adaptif pada perubahan keadaan menjadi hal yang wajib dilakukan. Istilah kerennya, perusahaan harus bertransformasi.

Tantangan kian besar karena semua pengusaha hotel tentu melakukan langkah yang hampir sama untuk menyelamatkan nyawa perusahaannya. Langkah saling intip strategi, saling curi ide kemasan produk tentu menjadi tidak relevan pada fase recovery ini. Karena bisa dipastikan jalan fikirannya hampir sama.

Para pelaku bisnis hotel tentu berharap bahwa kabut Covid-19 ini bisa segera pudar, karena sadar nafas perusahaan kian pendek.

Ada 3 aspek utama yang sepatutnya diperhatikan dan atau diadaptasi dalam penyusunan strategi bisnis perhotelan dalam masa recovery saat ini:

1. Engagement atau keterikatan yang kuat dengan relasi bisnis, suplier dan yang terpenting dengan para customernya (baik customer yang telah berada pada database maupun peraihan customer baru).

2. Kolaborasi, karena bisnis yang berpeluang tumbuh adalah bisnis skala lokal, di mana bisnis berbasis komunitas dan industri kecil saat ini berkembang pesat dan menjamur. Strategy kolaborasi dengan berbagai bisnis lokal akan menjadi stength point dan diferensiasi bagi pemasaran.

3. Digitalisasi sebagai unsur dari transformasi di saat pandemi. Saat banyak kegiatan beralih menjadi online, bisnis harus mempercepat adaptasi dan inovasi dengan memanfaatkan teknologi lainnya seperti otomasi penggunaan mesin, sampai sistem contactless. Digitalisasi harus bisa dikolaborasikan dengan pendekatan bisnis yang humanis.

Tiga aspek utama tersebut diharapkan dapat berperan menjadi semacam antibiotic, antihistamin, dan vitamin dalam proses pengobatan suatu penyakit. Oleh karenanya tidak bisa dijalankan terpisah. Jauh lebih efektif bila dijalankan sebagai suatu kesatuan.

Memenuhi kebutuhan (needs), mempertimbangkan keinginan (wants), dan harapan (expectations) yang diharapkan pasar menjadi wajib hukumnya dipertimbangkan dalam penyusunan kebijakan perusahaan.

Program-program promosi seperti staycation, paket isoman, work from hotel, hanyalah beberapa contoh penerapan tiga aspek utama tersebut dalam penentuan kebijakan penjualan. Penjualan kamar serta fasilitas hotel secara digital melalui smartphone yang ditunjang berbagai aplikasi juga bentuk adaptasi dari tiga prinsip itu. Tentu masih bisa dikembangkan lebih luas dan lebih bervariasi lagi. Yang perlu digaris bawahi adalah penyesuaian atau adaptasi tersebut harus berkesinambungan, tak hanya bersifat adaptasi musiman. Juga harus tetap menganut prinsip-prinsip utama hospitality yang bertopang pada human interactions.

Tulisan ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri yang tengah terjadi untuk digunakan masyarakat umum yang kami alami dan cermati sebagai bahan pelajaran atau renungan.

***

*) Oleh: Rudy Rinanto Rachmat.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES