Kesehatan

Meredakan Badai Sitokin Pasien Covid-19 dengan PRO EM-1

Rabu, 01 September 2021 - 07:27 | 120.17k
Badai sitokin merupakan kondisi yang berbahaya pada pasien Covid-19.(Foto ilustrasi: iStockphoto/wildpixel).
Badai sitokin merupakan kondisi yang berbahaya pada pasien Covid-19.(Foto ilustrasi: iStockphoto/wildpixel).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam masa Pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang berusaha meningkatkan imun tubuh. Padahal sejatinya imun yang kuat adalah imun dengan respon yang seimbang. Bukan rendah ataupun tinggi. 

Respon imun yang berlebihan justru berisiko menyebabkan badai sitokin yang akhir-akhir ini banyak dialami penyintas Covid-19. 

Coronavirus tidak berbiak menjadi banyak karena mendapat perlawanan dari sistem imun tubuh. Tapi respon imun berlebihan yang dipicu oleh virus justru bisa menjadi badai sitokin. 

Sitokin, lebih lengkapnya sitokin proinflamasi, merupakan protein yang diproduksi oleh sel imun. Dalam kondisi normal, sitokin proinflamasi diperlukan oleh sistem imun dalam melawan infeksi virus atau bakteri patogen. 

Namun, jika diproduksi secara berlebihan, sitokin proinflamasi justru dapat menyebabkan sel imun menyerang sel tubuh dan organ yang sehat. Sehingga terjadi peradangan sampai kegagalan organ tubuh. Nah, inilah yang disebut sebagai badai sitokin.

Pada penderita Covid-19 badai sitokin menyerang paru-paru dan pembuluh darah. Alveoli atau kantung udara dalam paru-paru akan dipenuhi oleh cairan, sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Itulah sebabnya mengapa penderita Covid-19 kerap mengalami sesak nafas bahkan lebih jauh bisa terjadi gagal nafas/ARDS, kalau tidak mendapat penanganan yang tepat. 

Badai sitokin dapat diketahui dengan pemeriksaan  sitokin proinflamasi IL-6 (Interleukin 6) dalam darah. Orang sehat memiliki kadar IL-6 berkisar antara 0,5 - 5 pg/ml. Pada kasus badai sitokin IL-6 mencapai 30 pg/ml atau lebih.

Apabila IL-6 mencapai 40 pg/ml pasien Covid yang dirawat di rumah sakit lazimnya mendapat terapi Tocilizumab atau Anti IL-6. Obat ini bekerja dengan mengikat reseptor IL-6 sehingga menghambat peradangan yang terjadi.

Dalam kasus infeksi Covid-19, obat ini bisa memperbaiki kondisi pasien hingga mengurangi risiko kematian. 

Tocilizumab karena bekerja sebagai penekan imun (immunosuppresant), pada pemakaian yang tidak rasional dapat mengakibatkan pasien jatuh pada keadaan low imun (respon imun yang rendah) dengan resiko rentan terhadap infeksi sekunder bakteri atau jamur. 

Alternatif untuk menurunkan IL-6 pada pasien Covid yang mengalami badai sitokin tanpa beresiko mengalami low imun adalah konsumsi PRO EM1 dengan dosis besar 30 ml, sehari 3-5 kali. 

Uji Klinik di RSUD Dr. Soetomo pada Nakes sehat yang setiap hari merawat pasien Covid, terjadi penurunan  IL-6 dari 9,54 pg/ml menjadi 7,78 pg/ml dengan mengkonsumsi PRO EM1 sehari 2 kali 15 ml selama 28 hari.

gambar 1

EMRO, Jepang membuat uji invitro pada tahun 2015. Kultur dari cell line makrofag tikus tanah diinkubasi dengan LPS menciptakan keradangan dengan IL-6 sangat tinggi 217.6 pg/ml. Setelah ditreatmen dengan extrak PRO EM1 turun sangat signifikan menjadi 7,5 pg/ml.

gambar 2

Ada 4 senyawa Antiinflamasi alami hasil fermentasi yang berperan dalam meradakan badai sitokin ini, yaitu: Embelin, Gingerol, Diallyl Sulfide dan 16 alpha-Hidroxysterone. 4 senyawa antiinflamasi alami ini beserta modulasi respon imun dapat memitigasi cepat badai sitokin akibat paparan coronavirus pada pasien yang memiliki respon imun yang berlebihan.

gambar 3

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES