Peristiwa Internasional

Bandara Kabul Tak Miliki Layanan Kontrol Lalin Udara, Taliban Lakukan Hal Ini

Selasa, 31 Agustus 2021 - 19:32 | 28.10k
Pesawat sipil Amerika dilarang terbang ke Afghanistan. (FOTO: Al Jazeera/AP)
Pesawat sipil Amerika dilarang terbang ke Afghanistan. (FOTO: Al Jazeera/AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTATaliban sedang membicarakan dengan Qatar dan Turki untuk pengelolaan bandara Kabul karena tidak memiliki layanan kontrol lalu lintas udara setelah militer Amerika Serikat ditarik dari Afghanistan.

"Pembicaraan tersebut bertujuan untuk mengamankan bandara sesegera mungkin sehingga orang yang ingin meninggalkan Afghanistan bisa melakukannya dengan menggunakan penerbangan komersial," kata Menteri Luar Negeri Prancis,  Jean-Yves Le Drian, Selasa (31/8/2021).

Menlu Perancis itu seperti dilansir Al Jazeera juga menyebutkan, resolusi Dewan Keamanan tentang pengamanan bandara harus dilaksanakan. 

"Ada pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Qatar dan Turki tentang pengelolaan bandara. Kita harus menuntut agar akses ke bandara aman,” katanya di televisi France 2.

Dengan penarikan Amerika Serikat, pesawat sipil Amerika dilarang beroperasi di negara itu kecuali diberi izin sebelumnya, kata Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), Senin.

FAA mengatakan dalam sebuah pernyataan, karena kurangnya layanan lalu lintas udara dan otoritas penerbangan sipil yang berfungsi di Afghanistan, serta masalah keamanan yang sedang berlangsung, operator sipil Amerika Serikat, pilot, dan pesawat sipil terdaftar Amerika Serikat dilarang beroperasi di ketinggian mana pun di sebagian besar Afghanistan.

Awal bulan ini, militer Ametika Serikat mengatakan telah mengambil tanggung jawab kontrol lalu lintas udara di Kabul untuk memfasilitasi evakuasi puluhan ribu orang dari Afghanistan.

FAA mengatakan operator sipil AS bisa terus menggunakan satu rute jet ketinggian tinggi di dekat perbatasan timur jauh untuk penerbangan. Setiap operator pesawat sipil Amerika Serikat yang ingin terbang dari atau menuju, atau di atas Afghanistan harus mendapat izin terlebih dahulu dari FAA.

Pada 18 Agustus, FAA mengatakan maskapai penerbangan Amerika Serikat dan pilot sipil bisa terbang ke Kabul untuk melakukan penerbangan evakuasi atau bantuan dengan persetujuan Departemen Pertahanan AS sebelumnya.

Maskapai penerbangan Amerika Serikat membantu mengangkut ribuan pengungsi bulan ini tetapi melakukan penerbangan dari bandara di luar Afghanistan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES