Peristiwa Internasional

Taliban Klaim Afganistan Akan Aman Setelah Amerika Serikat Pergi

Selasa, 31 Agustus 2021 - 14:47 | 47.09k
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid saat memberikan keterangan pers kepada media internasional di Afghanistan (foto: Dokumen/AP)
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid saat memberikan keterangan pers kepada media internasional di Afghanistan (foto: Dokumen/AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid bersyukur tentara dan warga negara Amerika Serikat (AS) pergi dari Afganistan. Taliban menjamin setelah kepergian mereka tidak akan ada lagi serangan oleh ISIS-K.

Selanjutnya, setelah mengetahui Amerika Serikat resmi keluar dari Afganistan, Taliban berjanji akan menindak kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah cabang Khorasan (ISIS-K). Mereka akan dibekukan agar tidak bisa bergerak lagi.

Sementara itu, dia menegaskan saat ini kelompok Taliban sedang menyusun kabinet dalam pembentukan negara Afganistan. Menurut Zabihullah, susunan kabinet tersebut akan akan diumumkan melalui saluran televisi internasional secara terbuka.

"Kami berharap orang-orang Afganistan yang dipengaruhi oleh ISIS akan menghentikan operasi mereka untuk melihat pembentukan pemerintah Islam tanpa kehadiran orang asing," kata Mujahid dikutip dari AFP di Jakarta, Selasa (31/8/2021).

Sebaliknya, jika Amerika Serikat kembali lagi ke Afganistan dan melakukan peperangan di wilayah teritorial mereka, maka Taliban mengaku tidak akan tinggal diam. Sementara ISIS saat ini sedang didesak untuk keluar Afganistan dan tidak membuat kekacauan di negara tersebut.

"Jika mereka menciptakan situasi perang dan melanjutkan operasi mereka, pemerintah Islam kami akan menangani mereka. Kami tidak main, sebaiknya jangan ada pihak ketiga yang sengaja ingin mengontrol dan merusak Afganistan secara halus," tandas Zabihullah Mujahid.

Untuk diketahui, Setelah dua dekade, akhirnya tidak ada lagi tentara Amerika di Afganistan. Pada Senin malam kemarin, Amerika memulangkan pasukan terakhirnya di Afganistan, sekaligus mengakhiri proses evakuasi yang berlangsung sejak Taliban mengambil alih pemerintahan pada pertengahan Agustus lalu.

Selama 20 tahun berada di Afganistan, Amerika kehilangan kurang lebih 2.500 pasukannya. Selain itu, keberadaan Amerika juga berujung pada tewasnya kurang lebih 240 ribu warga. Adapun operasi Militer Amerika di Afganistan menghabiskan dana US$2 triliun.

Evakuasi warga di Afganistan menjadi misi terakhir militer Amerika Serikat. Menurut laporan Reuters, mereka berhasil mengawal evakuasi 122 ribu orang sejak 14 Agustus atau sejak Taliban mengambil alih kekuasaan. Belum diketahui apakah angka tersebut termasuk personel militer yang bertugas atau tidak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES