Peristiwa Internasional

Sejumlah Roket Ditembakkan ke Bandara Kabul Namun Berhasil Dihadang

Senin, 30 Agustus 2021 - 15:48 | 20.50k
Seorang pejuang Taliban berjaga di dekat kendaraan yang rusak setelah sejumlah roket ditembakkan ke arah Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul (Foto: Al Jazeera/EPA).
Seorang pejuang Taliban berjaga di dekat kendaraan yang rusak setelah sejumlah roket ditembakkan ke arah Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul (Foto: Al Jazeera/EPA).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejumlah roket ditembakkan dengan sasaran bandara internasional Hamid Karzai, Kabul Afghanistan, tetapi berhasil dicegat oleh sistem pertahanan rudal.

Dilansir Al Jazeera, roket-roket itu ditembakkan ke bandara internasional Kabul, Senin (30/8/2021) pagi, atau sehari sebelum batas akhir penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan.

Meski demikian, Gedung Putih yang mengkonfirmasi serangan itu mengatakan, bahwa operasi evakuasi di bandara tidak terganggu.

Ditabahkan, bahwa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga sudah diberitahu tentang serangan roket terbaru pada Senin pagi itu.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sejumlah roket berhasil dihadang oleh sistem pertahanan rudal.

Serangan itu terjadi sehari setelah pasukan Amerika Serikat melancarkan serangan pesawat tak berawak kedua di Afghanistan setelah bom bunuh diri Kamis di bandara yang menewaskan hampir 200 orang. Setidaknya 13 tentara AS juga termasuk di antara mereka yang tewas.

MacronMacron mengatakan Prancis mengadakan diskusi awal dengan Taliban tentang situasi kemanusiaan di Afghanistan (Foto: Al Jazeera/AFP).

Amerika Serikat mengatakan ingin membunuh pelaku bom bunuh diri dalam serangan pesawat tak berawak terbaru di Kabul. Tetapi laporan media mengatakan beberapa anak meninggal dunia dalam insiden yang menghancurkan sebuah mobil yang sarat dengan bahan peledak itu.

Sementara itu Prancis, Jerman dan Inggris kini sedang mengerjakan proposal PBB dalam rangka membangun zona aman bagi orang-orang yang ingin meninggalkan Afghanistan dari Kabul.

Presiden Prancis Emmanuel Macron Minggu (29/8/2021) mengatakan, Prancis telah memulai diskusi dengan Taliban untuk mengeksplorasi bagaimana evakuasi lebih lanjut dapat dilanjutkan.

Ia mengatakan resolusi itu akan dibawa hari Senin (30/8/2021) ini ke pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB yang berisi anggota pemegang hak veto.

"Ada beberapa diskusi untuk melihat bagaimana penerbangan dapat dilakukan kembali," kata Macron dalam wawancara TV yang disiarkan oleh TF1 Prancis pada hari Minggu. Ia menambahkan bahwa Qatar juga membantu negosiasi.

"Apa yang telah kami usulkan, dan apa yang kami rencanakan untuk dibawa ke Dewan Keamanan PBB bersama dengan Inggris dan Jerman adalah solusi yang telah kami gunakan sebelumnya dalam operasi lain, yang akan melibatkan pembuatan zona yang memungkinkan orang untuk tiba di bandara itu," katanya lagi.

Ditanya apakah dia optimis itu bisa diterima oleh Taliban, Macron mengatakan, masih terlalu dini untuk mencapai kesimpulan apa pun, tetapi dia mengatakan itu layak untuk ditindaklanjuti.

"Itu bisa memobilisasi seluruh komunitas internasional, dan itu juga memberi tekanan pada Taliban," ujar Macron seraya menambahkan bahwa mereka harus menunjukkan bahwa mereka bersedia menghormati masalah kemanusiaan.

Taliban Yakinkan 100 Negara

Sementara itu, Taliban telah meyakinkan 100 negara bahwa mereka akan terus mengizinkan orang asing dan warga Afghanistan dengan surat perjalanan asing untuk meninggalkan negara itu "dengan cara yang aman dan tertib". "Bahkan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat berakhir pada Selasa," kata negara-negara itu dalam sebuah pernyataan, hari Minggu.

Kelompok 100 negara itu termasuk AS, Inggris, Prancis, dan Jerman.

"Kami telah menerima jaminan dari Taliban bahwa semua warga negara asing dan setiap warga negara Afghanistan dengan izin perjalanan dari negara kami akan diizinkan untuk melanjutkan dengan cara yang aman dan tertib ke titik keberangkatan dan perjalanan ke luar negeri," kata pernyataan itu.

"Kami semua berkomitmen untuk memastikan bahwa warga negara kami, warga negara dan penduduk, karyawan, warga Afghanistan yang telah bekerja dengan kami dan mereka yang berisiko bisa terus bepergian dengan bebas ke tujuan di luar Afghanistan," tambah pernyataan yang juga ditandatangani Uni Eropa dan NATO itu.

Afghanistan khususnya sekitar bandara Internasional Hamid Karzai kini masih menjadi obyek sasaran serangan dan Senin pagi tari sejumlah roket ditembakkan kesana tetapi berhasil dicegat oleh sistem pertahanan rudal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES