Kuliner

Bubur Bakar Presiden, Hasil Keinginan Bisnis dengan Ibunda

Senin, 30 Agustus 2021 - 01:28 | 197.59k
Proses pembuatan bubur bakar dilakukan oleh karyawan Bubur Bakar Presiden. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)
Proses pembuatan bubur bakar dilakukan oleh karyawan Bubur Bakar Presiden. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBERBubur Bakar Presiden merupakan pelopor bisnis bubur bakar di Jember. Didirikan di tengah pandemi Covid-19 sekitar 4 bulan lalu, usaha ini masih tetap bertahan dan bahkan semakin ramai. 

"Justru karena pandemi ini kita harus mengubah kesempitan menjadi kesempatan," ungkap pemilik usaha Bubur Bakar Presiden, Helmy Zamrudiansah, beberapa waktu lalu. 

Kepada wartawan TIMES Indonesia, Helmy mengungkapkan, usahanya kali ini merupakan suatu keinginan untuk melakukan bisnis bersama ibunda.

Karena sebelumnya, bisnis yang ia jalankan sangat menguras waktu hingga kurang ada waktu dengan ibunya.

"Melalui bisnis bubur ini saya bisa menghabiskan waktu sekitar empat sampai lima jam untuk mengobrol dengan mama meskipun sambil beraktivitas, karena itu waktu yang berkualitas," ujar pria asal Sumbersari tersebut. 

Proses pembuatan bubur dimulai sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Sebelum itu, Helmy harus pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan yang diperlukan.

Selanjutnya ia mulai produksi bubur di rumahnya yang terletak di Jl. Sentot Prawirodirjo.

Bubur Bakar aSeporsi Bubur Bakar Presiden yang nikmat untuk disantap di tempat maupun dibawa pulang. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)

"Saya kuat menjalani bisnis ini setiap hari karena bisa dibarengi mama," imbuhnya. 

Bubur bakar yang buka mulai pukul 06.00 WIB beralamat di Sawahan Cantian, Kepatihan, Kecamatan Kaliwates (depan Kiss Fm) dibanderol dengan harga Rp12.000  ini selalu ramai setiap harinya.

Ia menyediakan lima kilogram bubur yang ditarget habis dan tutup pukul 09.00 WIB.

Tak ayal, sebelum pukul 08.00 WIB Bubur Bakar Presiden sudah kehabisan stok.

Tak hanya bubur bakar, Helmy juga menyediakan bubur goreng.

Di saat bisnis kuliner lainnya merosot akibat pandemi, usaha bubur bakar milik Helmy ini semakin diminati.

Selain rasanya yang nikmat, penyajiannya juga praktis dan tidak perlu menunggu lama.

Bahkan, sebagian pembelinya berasal dari kaum isolasi mandiri (isoman) yang memesannya lewat daring. 

Sebelumnya, pada awal PPKM Darurat, pria 32 tahun tersebut sempat menutup bisnisnya karena mengikuti anjuran pemerintah.

"Untuk sekarang sudah bisa makan di tempat, dan kami tetap menerapkan protokol kesehatan," pungkas owner Bubur Bakar Presiden tersebut.

Bubur bakar yang dibuat dari bubur yang dicampur dengan dengan kecap asin dan minyak untuk aroma, disajikan diclepot untuk dibakar.

Setelah itu ditambah toping ikan asap untuk menambah aroma, ayam suwir atau ayam cincang, cakwe, kripik pangsit goreng, seledri, daun bawang, dan bawang goreng.

Yang membedakan Bubur Bakar Presiden ini dengan bubur lainnya selain dibakar, juga ditambahkan ikan asap agar lebih beraroma. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES