Gaya Hidup

Peduli Sejarah, Pria di Pacitan Ini Gemar Koleksi Koin Kuno dan Barang Antik

Minggu, 29 Agustus 2021 - 02:31 | 167.60k
Sepeda ontel buatan tahun 1950-an koleksi Zainal Arifin di Rumah Nusantara Pacitan (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)
Sepeda ontel buatan tahun 1950-an koleksi Zainal Arifin di Rumah Nusantara Pacitan (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Kepeduliannya terhadap sejarah, pria di Pacitan, Jawa Timur mengoleksi koin kuno hingga barang-barang antik.

Kegemaran Zainal Arifin sejak muda mengumpulkan benda-benda tempo dulu masih berlanjut hingga sekarang.

"Ketika kita menyimpan benda-benda peninggalan orang dahulu, berarti menyelamatkan bukti sejarah yang artinya mereka berperadaban dengan benda atau alat tersebut," katanya, Sabtu (28/8/2021).

Menurutnya, perkembangan alat nilai tukar maupun benda-benda saat ini sudah sangat modern, hal ini menjadi kekhawatiran jika era sekarang telah melupakannya.

"Bisa saja orang sekarang tidak mengenal peralatan atau benda-benda yang dipakai nenek moyang kita," imbuhnya.

Koleksi Zainal Arifin aZainal Arifin memperlihatkan kepingan koin kuno koleksinya bertuliskan Nederlandsch Indie dan aksara Jawa dan Arab pegon (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Ditanya soal cara mendapatkan koleksi antik, pria yang juga ketua IKA PMII Pacitan tersebut mengaku tidak punya target tertentu untuk mengumpulkan.

"Tidak ada target harus mencari atau mendapatkan barang-barang antik, namun saat ketemu teman, kolektor atau siapa saja yang kebetulan bisa dibawa pulang, ya saya amankan," jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, koleksi yang kini ada di tangannya merupakan puluhan uang koin bertuliskan Nederlandsch Indie dan aksara Jawa dan Arab pegon berbunyi seperempat puluh rupiah yang nilainya 2 ½ cent serta 1 cent.

"Sedangkan tahun pembuatan tertera 1837, 1912, 1922, 1936 dan 1937 dengan ukurannya yang berbeda-beda. Bahkan warnanya sudah memudar termakan usia," terangnya.

Selain itu Zainal juga memiliki beberapa lampu petromak kuno, kentongan kayu tahun 1923 dan sepeda ontel tahun 1950-an yang diperoleh dari beberapa tempat saat dia singgah.

Koleksi Zainal Arifin bKepingan koin kuno zaman penjajahan Belanda tahun 1837, 1912, 1922, 1936 dan 1937 .(Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

"Untuk kentongan yang saya pajang di teras depan rumah, menurut teman saya adalah peninggalan pejabat setingkat RT pada zaman penjajahan Belanda," katanya kepada Times Indonesia di Rumah Nusantara Pacitan.

Terakhir, ia juga memeberikan tips perawatan dan berpesan kepada masyarakat Pacitan untuk lebih mengenal sejarah dan budaya masa lampau dengan mengenal budaya sehingga rasa cinta tanah air bisa tumbuh.

"Yang perlu diperhatikan, bagaimana proses perawatan (koin kuno dan barang antik) tidak sampai merusak keasliannya. Cara menyimpannya juga harus baik. Ini supaya rasa kecintaan kita terhadap sejarah tidak luntur," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES