Peristiwa Internasional

Inggris Akhiri Operasi Evakuasi Warga Afghanistan

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 19:38 | 51.27k
Pasukan koalisi Inggris, pasukan koalisi Turki dan Marinir Amerika Serikat tampak membantu seorang anak selama evakuasi di bandara Internasional, Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.(FOTO: Reuters)
Pasukan koalisi Inggris, pasukan koalisi Turki dan Marinir Amerika Serikat tampak membantu seorang anak selama evakuasi di bandara Internasional, Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.(FOTO: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, Jenderal Nick Carter mengatakan, pasukannya akan mengakhiri evakuasi warga sipil dari Afghanistan, Sabtu (28/8/2021) hari ini.

"Kami sudah mencapai akhir evakuasi hari ini. Setelah itu kami akan membawa pasukan kami keluar dengan pesawat yang tersisa," katanya seperti dilansir di Al Jazeera.

Inggris-dan-Marinir-Amerika-Serikat-yang-ditugaskan-ke-Unit-Ekspedisi-Marinir.jpgKomando Marinir Kerajaan Inggris dan Marinir Amerika Serikat yang ditugaskan ke Unit Ekspedisi Marinir ke 24 bekerja di Pusat Kontrol Evakuasi (ECC) selama evakuasi di bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.(FOTO:Reuters)

"Kami belum bisa membawa semua orang keluar, dan itu sangat memilukan. Ada beberapa penilaian yang sangat menantang yang harus dibuat di lapangan," ujarnya.

Dilansir Reuters, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan, saat-saat terakhir pihaknya hanya akan memproses evakuasi orang-orang yang sudah berada di dalam bandara Kabul.

pesawat-RAF-Voyager-setelah-mendarat-di-Brize-Norton.jpgAnggota angkatan bersenjata Inggris Brigade Serangan Udara 16, turun dari pesawat RAF Voyager setelah mendarat di Brize Norton, Inggris.(FOTO: Reuters)

"Kami memiliki beberapa penerbangan sipil untuk dilakukan, tetapi sekarang sangat sedikit. Kami mencapai akhir evakuasi hari ini," katanya kepada BBC seperti dilansir Reuters.

Kementerian pertahanan Inggris mengatakan, mereka telah mengevakuasi lebih dari 14.500 warga Afghanistan dan Inggris dalam waktu dua minggu sejak Taliban menguasai negara itu.

Wallace menambahkan, diperkirakan antara 800 sampai 1.100 warga Afghanistan yang telah bekerja dengan Inggris dan memenuhi syarat untuk meninggalkan negara itu tidak akan berhasil, dan Carter memperkirakan totalnya paling tinggi dalam jumlah ratusan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES