Metatimes

Sebelum Membeli Kripto, Cari Tahu Dulu Fakta di Baliknya

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 10:14 | 84.56k
Mata uang kripto yang paling terkenal adalah bitcoin (FOTO: Pinterest)
Mata uang kripto yang paling terkenal adalah bitcoin (FOTO: Pinterest)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jika berbicara tentang sejarah mata uang digital atau kripto tentu sangat panjang. Kriptokurensi (cryptocurrency) sendiri adalah mata uang digital yang dirancang dan difungsikan sebagai alat tukar sama halnya seperti uang pada umumnya.

Namun perbedaan yang paling mendasar adalah dari segi akses penggunaannya, yakni mengharuskan pengguna untuk terhubung ke internet. Kemudian di bagian penyimpananya, kriptokurensi menggunakan kontrol terdesentralisasi. Kontrol itulah yang mengharuskannya berjalan melalui blockchain.

Blockchain merupakan buku besar digital yang terbuka dan terdistribusi untuk mencatat semua transaksi yang akan dilakukan dengan efisien dan dengan cara yang dapat diverifikasi serta bersifat permanen.

Cara bertransakti kriptokurensi terbilang cukup mudah dilakukan. Cukup dengan mempersiapkan dua hal. Pertama, adalah jumlah saldo kriptokurensi yang dimiliki, biasanya disebut 'jumlah koin'.

Kedua, adalah dompet kriptokurensi (cryptocurrency wallet)  yang terdapat pada blockchain di mana terdapat alamat dompet (wallet address) publik atau pribadi di dalamnya guna menerima atau menghabiskan kriptokurensi tersebut.

Pengamanan data kriptokurensi sendiri menggunakan kriptografi moderen yang menerapkan teori matematika berupa algoritma tingkat tinggi di komputer, sehingga pihak ketiga yang ingin melakukan kecurangan tentu akan sangat kesulitan untuk memecahkan atau memalsukannya.

Sifat dari kriptokurensi

kripto-3.jpg

Terdesentralisasi alami, yang berarti bahwa produksinya tidak tunduk pada perintah pemerintah atau perbankan dalam skala global. Mirip seperti komoditas konvensional pada umumnya, yaitu emas atau minyak.

Namun, produksinya berangsur-angsur mulai menurun untuk mengendalikan jumlah yang beredar di masyarakat. Hal ini pula yang mendasari alasan kriptokurensi tidak dimiliki oleh negara manapun.

Tidak adanya kestabilan nilai atau fluktuasi kriptokurensi, hal ini semata-mata berdasarkan pada penawaran dan permintaan yang tinggi terkait dengan sifat desentralisasinya.

Koin-koin kripto yang beredar saat ini.

kripto-2.jpg

Koin kripto pertama yang muncul adalah Bitcoin ciptaan Satoshi Nakamoto pada tahun 2009, dimana saat ini Bitcoin sangat terkenal akan nilainya yang sangat tinggi dibandingkan nilai pada awal kemunculannya.

Bahkan sejak kemunculannya, kriptokurensi saat ini sudah membentuk pasar investasi yang sangat besar di era digital dibanding kelas aset lainnya. Hal itu juga diiringi dengan banyak beredarnya koin kripto lain yang bermunculan disebut altcoins.

Di bawah ini adalah beberapa nama altcoins yang paling banyak diminati, antara lain:

  • Ethereum
  • Litecoin
  • Dash
  • Monero
  • Zcash
  • Cardano
  • Dogecoin
  • XRP
  • Binance Coin

 Bagaimana cara mendapatkan koin kriptokurensi ?

Mendapatkannya bisa dengan berbagai macam cara, dan cara yang paling mudah mendapatkan koin kripto yaitu dengan membelinya atau melakukan setoran dana (deposit) secara langsung sejumlah uang pada pihak blockchain.

Cara lainnya yaitu dengan proses yang disebut mining. Proses mini merupakan proses yang mencakup penggunaan perangkat komputer/software tertentu untuk memecahkan suatu masalah matematika yang rumit guna menghasilkan nilai koin.

Terdapat juga cara mendapatkan kriptokurensi dengan gratis, dengan mengikuti Kampanye, yaitu bounty ICO ataupun dengan menggunakan Faucet yang terbukti membayar.

Meskipun terbilang menggunakan kriptokurensi memiliki banyak keuntungan namun, bukan berarti tidak memiliki risiko. Karena dalam penggunaanya kriptokurensi memiliki risiko-risiko tersendiri. Terutama bagi pengguna kriptokurensi pemula yang tujuan utamanya ingin menginvestasikan nilai dari suatu jenis dari kriptokurensi itu sendiri.

Jika demikian maka tujuan tersebut perlu dipikirkan dengan lebih matang. Karena hal-hal penting sepertu mengamati pasarnya terlebih dahulu adalah hal yang wajib dilakukan. Karena nilai Cryptocurrency bersifat fluktuatif dan berisiko kehilangan nilanya. Terlebih, hingga saat ini altcoin baru juga akan terus bermunculan.

Karena itu pengguna perlu benar-benar memahami risiko sebelum melakukan investasi kriptokurensi, yakni dengan mempertimbangkan tingkat pengalaman dan tujuan investasi. Jika keputusan untuk berinvestasi kripto adalah hal yang tepat, maka investasikanlah dengan bijak. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES