Peristiwa Internasional

Korban Bom Bunuh Diri di Kabul Juga Dari Inggris

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 08:00 | 40.14k
Ratusan warga Afghanistan masih putus asa untuk pergi sebelum Taliban mengambil kendali penuh atas bandara. (FOTO : BBC/Reuters)
Ratusan warga Afghanistan masih putus asa untuk pergi sebelum Taliban mengambil kendali penuh atas bandara. (FOTO : BBC/Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam perkembangannya, mereka yang meninggal dunia oleh serangan dua bom bunuh diri di Kabul, selain warga Afghanistan, tentara Amerika Serikat juga  warga Inggris.

Jumlah nyawa yang direnggut dalam aksi teroris di gerbang menuju bandara itu kini juga meningkat menjadi 170 orang.

Dilansir BBC, puluhan warga Afghanistan, 13 personel Amerika Serikat, dua warga negara Inggris, dan seorang anak warga negara Inggris termasuk di antara mereka yang meninggal dunia.

Beberapa korban itu terlempar ke saluran pembuangan tempat warga Afghanistan menunggu untuk diproses, sementara puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit.

Rumah sakit di Kabul, juga terus berjuang dengan lebih sedikit staf sejak Taliban mengambil alih kekuasaan hampir dua minggu lalu, dan mereka kewalahan dengan pasien.

Personel AS yang terluka diterbangkan ke pangkalan udara Amerika Serikat di Jerman.

Pentagon mengatakan, bahwa masih ada ancaman yang kredibel terhadap bandara.

Amerika Serikat juga masih memproses warga Afghanistan yang putus asa untuk pergi, walaupun sebagian besar negara NATO kini telah mengakhiri penerbangan darurat mereka.

Batas waktu yang ditetapkan AS bagi pasukannya untuk meninggalkan Afghanistan berakhir pada 31 Agustus 2021.

Pasukan Amerika Serikat dan Inggris sampai kini bersiap di bandara, dan Taliban akan mengambil alih dalam beberapa jam ke depan.

Seorang juru bicara Taliban mengatakan pada Jumat malam,  bahwa mereka sekarang telah menguasai beberapa bagian bandara. Namun, Pentagon membantahnya

Menurut Pentagon, lebih dari 5.000 orang masih berada di dalam bandara, menunggu untuk diterbangkan keluar. 

Para pejabat juga mengatakan langkah-langkah telah dilaksanakan, dalam hubungannya dengan Taliban, untuk meningkatkan keamanan.

Gedung Putih mengatakan lebih dari 111.000 orang telah dievakuasi sejak pengangkutan udara dimulai hampir dua minggu lalu.

Misi tersebut, kata seorang pejabat Gedung Putih, akan memprioritaskan warga Amerika Serikat yang tersisa yang ingin pergi, dengan pasukan Amerika Serikat terlibat dalam berbagai cara untuk membawa mereka ke bandara dengan selamat.

Serangan di bandara Kabul dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri yang berjalan ke kerumunan keluarga yang menunggu di luar salah satu gerbang, menurut Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.

"Tidak ada ledakan kedua di dekat hotel bandara, seperti yang diperkirakan semula," kata pejabat Amerika Serikat, Jumat.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah diperingatkan bahwa serangan teror lain di Kabul kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Beberapa hari ke depan akan menjadi "periode paling berbahaya hingga saat ini", kata seorang pejabat Gedung Putih, menambahkan bahwa pasukan Amerika Serikat sedang melihat kemungkinan target IS.

IS-K, atau Negara Islam Provinsi Khorasan, adalah kelompok yang mengklaim berada di balik serangan mematikan di bandara hari Kamis.

Ini adalah yang paling ekstrim dan kekerasan dari semua kelompok militan jihad di Afghanistan. Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan AS menganggap kelompok itu "sangat serius".

"Jelas mereka adalah ancaman teror yang serius," katanya, menambahkan: "Saya pikir ancaman itu nyata dan tidak ada yang ingin melihat ancaman itu tumbuh," tambahnya.

"Kami tidak akan membiarkan serangan di tanah air muncul dari Afghanistan lagi seperti yang mereka lakukan 20 tahun lalu," katanya lagi.

Sebab dalam perkembangannya, mereka yang meninggal dunia oleh serangan dua bom bunuh diri di Kabul, selain warga Afghanistan, tentara Amerika Serikat juga  warga Inggris. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES