News Commerce Indonesia Bangkit

Kemenko Bidang Perekonomian RI: Pemanfaatan KUR Pertanian, Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 07:41 | 32.92k
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dalam acara Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (26/8). (Foto-foto: Kemenko Bidang Perekonomian RI for TIMES Indonesia)
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dalam acara Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (26/8). (Foto-foto: Kemenko Bidang Perekonomian RI for TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Bangkit

TIMESINDONESIA, PALU – Dukungan pemerintah terhadap UMKM agar bisa bangkit dan tetap eksis di tengah pandemi terus diupayakan. Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian RI sebagai Sekretariat Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM menyelenggarakan kegiatan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (26/8).

Kegiatan Kemenko Bidang Perekonomian RI tersebut bertujuan agar pemerintah daerah (Pemda) serta lembaga penyalur dan penjamin KUR, dapat turut mendorong penyaluran KUR dalam rangka untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penyaluran KUR merupakan upaya pemerintah yang seimbang antara penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Menurut Airlangga, KUR saat ini bunganya disubsidi 3% sampai akhir tahun ini. Saat ini, pihaknya juga sedang membicarakan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar restrukturisasi ini bisa dilanjutkan.

“Jadi perbankan diharapkan dapat lebih mendorong usaha kecil, menengah dan mikro. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, jumlah kredit yang disalurkan untuk UMKM harus naik menjadi 30% tahun 2024, yang artinya dari total kredit, 30% adalah UMKM,” terang Airlangga dalam acara di Kota Palu tersebut.

Upaya keras pemerintah melalui program KUR dan berbagai indikator ekonomi yang menggambarkan tren perbaikan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q2-2021 sebesar 7,07% (yoy).

Pemanfaatan KUR Pertanian 2

Selama masa pandemi, pemerintah telah mengeluarkan relaksasi kebijakan KUR antara lain, peningkatan KUR tanpa agunan tambahan dari Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta, tambahan subisidi bunga KUR sebesar 6% pada tahun 2020, dan 3% pada tahun 2021.

Selain itu, relaksasi yang dilakukan adalah penundaan pembayaran angsuran pokok KUR, perpanjangan jangka waktudan penambahan limit KUR, serta relaksasi persyaratan administrasi.

Pencapaian realisasi KUR pada masa pandemi tahun 2020 tercatat sebesar Rp 198,53 triliun atau lebih baik dibandingkan pada masa  sebelum Covid-19 yaitu sebesar Rp 140,1 triliun (tahun 2019). Pada Januari 2021 sampai dengan 23 Agustus 2021, realisasi KUR telah mencapai Rp 167,19 triliun atau Rp 58,66% dari target tahun 2021 sebesar Rp 285 triliun (setelah perubahan target). Dana tersebut telah disalurkan kepada kepada 4,53 juta debitur.

Sesuai dengan kebijakan prioritas KUR tahun 2021, pelaksanaan KUR digunakan untuk mendukung korporatisasi petani dan nelayan, serta disalurkan kepada kelompok/klaster dengan skema KUR Khusus. Hingga 23 Agustus 2021, realisasi penyaluran KUR Pertanian telah mencapai Rp 50,3 triliun atau 71,8% dari target Rp 70 triliun.

Adapun realisasi KUR di Provinsi Sulawesi Tengah sejak Januari 2021 sampai dengan 23 Agustus 2021 telah mencapai Rp 1,96 triliun kepada 51.539 debitur. Porsi penyaluran KUR di Provinsi Sulawesi Tengah selama tahun 2021 per sektor terbesar disalurkan pada sektor perdagangan (41,92%) dan disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan (39,67%), dan jasa-jasa (10,49%).

“Pemerintah berharap dalam penanganan pemulihan ekonomi ini KUR bisa terus didorong. Apalagi Provinsi Sulawesi Tengah potensi hortikulturanya luar biasa,” kata Airlangga.

Sektor pertanian merupakan salah satu andalan bagi perekonomian di Provinsi Sulawesi Tengah. Hal tersebut sejalan dengan penyaluran KUR pertanian jagung di provinsi tersebut sejak Januari 2021 sampai dengan 23 Agustus 2021 mencapai Rp 36,05 miliar yang disalurkan kepada 1.662 debitur.

Tiga daerah tertinggi yang menerima penyaluran KUR di Provinsi Sulawesi Tengah yakni Kabupaten Buol (Rp 16,1 miliar), Kabupaten Parigi Moutong (Rp 4,01 miliar), dan Kabupaten Banggai (Rp 3,06 miliar).

"Khusus pertanian jagung, secara nasional KUR sejak Januari 2021 sampai dengan 23 Agustus 2021 telah mencapai Rp 1,76 triliun rupiah yang disalurkan kepada 72.070 debitur," jelas Iskandar Simorangkir, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Pemerintah terus berkomitmen mengoptimalkan penyaluran KUR bersama stakeholders penyalur dan penjamin KUR yaitu Bank BRI, BNI, Mandiri, Askrindo, dan Jamkrindo.

“Jadi, Pak Gubernur (Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura), dari ini banyak yang bisa didorong melalui KUR. Dengan demikian banyak masyarakat bisa memanfaatkan,” pungkas Airlangga.

Turut hadir dalam acara Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kota Palu ini yakni Menteri Perindustrian, Gubernur Sulawesi Tengah, Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian RI, Deputi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM, serta perwakilan dari Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Jamkrindo, dan Askrindo.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Hendarmono Al Sidarto
Publisher : M. Rofiul Achsan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES