Kopi TIMES

Darurat Kemiskinan

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 01:32 | 55.19k
Hendro Puspito, SE,M.PSDM adalah Pengusaha dan Mahasiswa Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.
Hendro Puspito, SE,M.PSDM adalah Pengusaha dan Mahasiswa Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.

TIMESINDONESIA, SURABAYAPANDEMI yang berkepanjangan membawa dampak buruk bagi perekonomian. Hari berganti hari masyarakat semakin terpuruk akan kondisi ini. Angka kemiskinan terus berlanjut beriringan dengan Covid-19 yang sampai detik ini belum ada tanda-tanda berakhir.

Sejauh ini, Pemerintah sudah melalukan berbagai upaya untuk mereduksi penyebaran Covid-19. Berbagai kebijakan terus di lakukan, akan tetapi hasilnya belum maksimal. Dari kondisi terkini, beban masyarakat terhadap ekonomi belum membaik. Bahkan sebagian masyarakat kehilangan pekerjaannya.

Mengacu pada standar garis kemiskinan BPS (2020), secara rata-rata sebesar Rp.2.216.714/ rumah tangga miskin/bulan. Sedangkan pada Maret 2021 sebesar sebesar Rp.2.121.637. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 sebesar 27,54 juta orang. Meningkat 1,12 juta orang terhadap Maret 2020. Perlambatan penurunan tingkat kemiskinan menunjukkan bahwa penurunan kemiskinan semakin lama semakin sulit (the last mile problem) , tetapi strategi pembangunan berkelanjutan yang di laksanakan pemerintah dinilai berhasil (Abdullah2020; Tarigan et al.2019).

Sumber Masalah Kemiskinan

Akar masalah dari kemiskinan di Indonesia adalah belum maksimalnya penuntasan kemiskinan di sektor riil salah satunya pertanian, terutama di pedesaan. Jumlah masyarakat miskin di desa lebih besar daripada di kota. Basis ekonomi di desa umumnya pertanian, sehingga pengurangan kemiskinan rumah tangga pertanian di percaya sebagai kunci mewujudkan penurunan angka kemiskinan nasional (simatupang dan Darmorejo 2003; Suryahadi et al.2006; Tarigan et al.2019). Ditambah dengan munculnya wabah Covid-19 yang menggemparkan dunia, hadir tanpa ada antisipasi seperti wabah pada umumnya. Sehingga Pemerintah pun tidak siap akan hadirnya pandemi ini. Hal ini menjadikan jumlah kemiskinan semakin bertambah.

Strategi Kebijakan

Menurut Gunnar Adler Karlsson yang dikutip Andre Bayo Ala (1981) meliputi : (1) Strategi dalam jangka pendek yaitu memindahkan sumberdaya-sumberdaya kepada kaum miskin dalam jumlah yang memadai. Perbaikan keadaan kemiskinan dalam jangka pendek diantaranya menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan dan memperbaiki distribusinya; (2) Strategi jangka panjang dengan menumbuhkan swadaya setempat. Perbaikan dalam jangka panjang dengan memperbaiki harkat hidup secara individual dan sosial yang bermartabat.

Kebijakan pemerintah perlu di tempuh melalui penguatan dan pengembangan investasi sektor riil. Mayoritas penduduk Indonesia mata pencahariannya di sektor pertanian, kelautan, perikanan dan kehutanan. Penguatan sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi juga harus di tingkatkan untuk memacu produktifitas. Pemutakhiran data perlu di percepat realisasinya. Program pemerintah dengan memberikan stimulus ekonomi di sektor riil, diharapkan merata. Jangan sampai datanya tumpang tindih. Alokasi anggaran yang sudah dicanangkan harus terserap dengan baik. Memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat terdampak.

Data penerima bantuan program pemerintah, harus diperhatikan. Masih banyak yang belum tepat sasaran. Jika diperlukan, harus melibatkan organisasi masyarakat (Ormas) dalam pengawasan distribusi bantuan.

Semua elemen masyarakat harus aktif dan saling peduli. Bahu membahu untuk mempertahankan dan meningkatkan taraf hidup. Dengan solidaritas yang tinggi serta bantuan dari pemerintah, diharapkan mampu mengurangi jumlah kemiskinan di Indonesia.

Dengan mengimplementasikan berbagai kebijakan program percepatan ekonomi, permasalahan kemiskinan secara konsisten dapat teratasi dengan baik. Seiring berjalan akan tumbuh sumber-sumber ekonomi dan pusat kemakmuran yang membentuk ekosistem perekonomian nasional yang produktif, mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berkelanjutan.

***

*) Oleh: Hendro Puspito, SE,M.PSDM adalah Pengusaha dan Mahasiswa Program Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES