[CEK FAKTA] Salah, Pemimpin Agama Taliban Minum Wiski di Pesawat Jet

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar sebuah foto dengan narasi pemimpin agama Taliban minum wiski saat terbang dengan pesawat jet. 

Foto dan narasi tersebut beredar di media sosial Twitter, diunggah oleh akun @Haru0neday2813 pada 23 Agustus 2021. 

Dalam foto uang diunggah, terlihat seseorang yang berjenggot mengenakan baju putih dan penutup kepala (turban) warna kuning sedang duduk sambil menyilangkan kaki di kursi pesawat. Pria tersebut terlihat sedang berkomunikasi melalui ponsel. Di sampingnya terlihat sebotol minuman berlabel Jack Daniel dan gelas yang terisi cairan.

Pengguna akun @Haru0neday2813 menyertakan narasi sebagai berikut:

The Taliban's religious leaders are drinking whiskey and flying in private jets, while his soldiers believe in them, in what they call "Allah Akbar" (God is greatest). (1)

Great time now, working with Russia tomorrow, next with China, and the day after scheduled negotiations with Biden to release one by one of the tens of thousands of hostages who were panicking at Kabul airport because their passports were confiscated by the Taliban. (2)

Terjemahan:
Para pemimpin agama Taliban minum wiski dan terbang dengan jet pribadi, sementara tentaranya percaya pada mereka, dalam apa yang mereka sebut "Allah Akbar" (Tuhan Maha Besar). (1)

Waktu yang tepat sekarang, bekerja dengan Rusia besok, berikutnya dengan China, dan sehari setelah negosiasi yang dijadwalkan dengan Biden untuk membebaskan satu per satu dari puluhan ribu sandera yang panik di bandara Kabul karena paspor mereka disita oleh Taliban. (2)

Sumber: Twitter (https://twitter.com/Haru0neday2813/status/1429636797152350213)

CEK FAKTA

Tim Cek Fakta TIMES Indonesia menelusuri keaslian foto tersebut. Dengan menggunakan tool Reverse Image, kami menemukan bahwa foto tersebut bukan sosok pemimpin agama Taliban.

Melansir dari afp.com, yang telah memeriksa keaslian foto yang sama/identik, sosok dalam foto tersebut adalah Maulana Fazlur Rehman, seorang politikus Pakistan (https://twitter.com/MoulanaOfficial). Dia adalah presiden Jamiat Ulama-e-Islam (JUI-F), sebuah partai politik di Pakistan.

Dalam foto asli, tidak terdapat botol wiski. Simak perbandingan gambarnya.

Sumber: This photo does not show a Taliban leader drinking whisky in his private plane | Fact Check AFP

Mengenai pesawat, masih dikutip dari AFP, tata letak kabin, kursi, dan skema warna sesuai dengan desain interior maskapai Arab Saudi Saudia.

Dalam artikelnya, afp.com juga menyebutkan, foto tersebut telah dibagikan ratusan kali di media sosial baik Twitter, Facebook, dan YouTube, dengan klaim yang sama, pemimpin Taliban minum wiski di dalam pesawat jet pribadi.

Sumber: This photo does not show a Taliban leader drinking whisky in his private plane | Fact Check AFP

Sebagai tambahan, mengutip website resmi maskapai penerbangan saudia.com, mereka tidak menyediakan minuman beralkohol dalam pesawat.

Sumber: SAUDIA TERMS, CONDITIONS, PASSENGER ADVICE, NOTICES AND LIABILITY LIMITATIONS | SAUDIA

Kami juga mencoba menelusuri nama para pemimpin Taliban. Melansir dari BBC News Indonesia, pemimpin tertinggi Taliban atau Amir as-Mu'minin adalah Mawlawi Hibatullah Akhundzada. Dia adalah mantan Ketua Mahkamah Agung. Ia memimpin sejak 2016. Ia memegang otoritas tertinggi untuk urusan politik, keagamaan, dan militer.

Sedangkan nama pimpinan lainnya ada para Deptui yakni Mullah Abdul Ghani Baradar, Mullah Muhammad Yakoob, dan Sirajuddin Haqqani. Ada pula Hakim Senior Mullah Abdul Hakeem. Tidak terdapat nama Maulana Fazlur Rehman.

Sumber: Siapa Pemimpin Taliban dan Orang-orang di Belakangnya? Ini Sosok Mereka... | Kompas

KESIMPULAN

Menurut hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, foto dan narasi pemimpin agama Taliban minum wiski saat terbang dengan pesawat jet, salah. Foto yang diunggah merupakan hasil penyuntingan. Tidak ada botol minuman Wiski di dalam pesawat. Sosok di foto tersebut adalah Maulana Fazlur Rehman, seorang politikus Pakistan.

Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi tersebut termasuk dalam kategori Misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
 
Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

----

Cek Fakta TIMES Indonesia

TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerja sama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.

Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement