Korban Meninggal Ledakan Bom Afganistan Kini Menjadi 110 Orang
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Korban meninggal dunia ledakan bom Afganistan di luar bandara Kabul terus bertambah, dan terbaru mencapai 110 orang termasuk 13 tentara Amerika dan 28 orang Taliban.
Bom bunuh diri itu meledak di tengah kerumunan ribuan orang yang ingin terbang keluar dari Afganistan sejak Taliban mengambil alih negara itu pada 15 Agustus 2021. Afiliasi ISIL mengaku bertanggungjawab atas serangan mematikan itu.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sangat geram atas insiden itu, dan ia berjanji akan mengejar para pelaku itu.
Dilansir Al Jazeera, pasukan AS yang membantu mengevakuasi warga Afganistan yang putus asa untuk melarikan diri dari pemerintahan Taliban kini tengah bersiap untuk hadapi lebih banyak serangan. Evakuasi juga masih terus berlangsung meski ada serangan bom bunuh diri.
Sejumlah pesawat terlihat lepas landas. Jumlah orang yang datang ke sekitar bandara tidak berkurang bahkan justru terus bertambah. Dilaporkan, ribuan orang berebut dinding di sana dengan putus asa untuk naik ke beberapa pesawat yang tersisa.
Serangan hari Kamis itu diklaim oleh cabang ISIL (ISIS) di Afganistan, Negara Islam di Provinsi Khorasan, ISKP (ISIS-K), yang mengatakan pembom bunuh diri memilih penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika".
Joe Biden berjanji akan membalas serangan itu dan ia membenarkan bahwa pemboman itu dilakukan oleh ISIS-K.
"Kami akan memburumu dan membuatmu membayar. Saya akan membela kepentingan kami pada rakyat kami dengan segala tindakan atas perintah saya," tegasnya.
Korban meninggal dunia oleh ledakan bom Afganistan yang diduga bunuh diri di luar bandara Kabul itu terus bertambah, dan telah mencapai 110 orang termasuk 13 tentara Amerika Serikat serta 28 orang Taliban. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |