Peristiwa Internasional

Korban Meninggal Akibat Bom Afganistan Bertambah, Termasuk dari Taliban

Jumat, 27 Agustus 2021 - 16:52 | 27.77k
Keramaian di luar bandara Hamid Karzai, Kabul yang diambil dari citra satelit.(FOTO : Reuters)
Keramaian di luar bandara Hamid Karzai, Kabul yang diambil dari citra satelit.(FOTO : Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jumlah korban dua ledakan bom Afganistan di sekitar bandara Kabul bertambah dan hingga Jumat (27/8/2021) siang ini lebih dari 72 orang meninggal dunia termasuk termasuk 13 tentara Amerika Serikat dan puluhan orang Taliban.

Kepada Reuters, seorang pejabat kesehatan dan seorang pejabat Taliban mengatakan jumlah korban meninggal dunia di Afganistan meningkat menjadi 72 orang, termasuk 28 anggota Taliban. Militer AS juga mengatakan 13 anggota militernya meninggal dunia.

"Kami telah kehilangan lebih banyak orang daripada orang Amerika," kata pejabat Taliban itu, yang menolak disebutkan namanya. Dia mengatakan tidak ada alasan untuk memperpanjang batas waktu 31 Agustus bagi pasukan asing untuk meninggalkan negara itu.

Negara Islam (ISIS) yang memusuhi Taliban serta Barat mengatakan, salah satu pembom bunuh diri menargetkan "penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika". Para pejabat Amerika Serikat juga menyalahkan kelompok itu dan bersumpah akan melakukan pembalasan di sini.

Kini pasukan Amerika Serikat yang membantu mengevakuasi warga Afganistan yang putus asa untuk melarikan diri dari pemerintahan Taliban juga telah bersiap menghadapi lebih banyak serangan pengebom bunuh diri ISIS.

taliban bKesibukan di rumah sakit saat orang-orang melakukan pertolongan kepada para korban ledakan bom bunuh diri ISIS di Kabul, Afghanistan.(FOTO : Reuters)

Komandan Komando Pusat AS,  Jenderal Frank McKenzie mengatakan,  Amerika Serikat bersiap untuk lebih banyak serangan di bandara

Presiden AS Joe Biden yang berbicara di Gedung Putih juga  berjanji untuk terus mengevakuasi orang-orang yang melarikan diri dari Afganistan hingga batas waktu 31 Agustus

Bahkan dia juga bersumpah bahwa Amerika Serikat  akan memburu mereka yang berada di balik serangan bom bunuh diri itu dan membuat mereka membayar.

Biden mengatakan dia telah memerintahkan Pentagon untuk merencanakan bagaimana menyerang ISIS-K, afiliasi ISIS yang mengaku bertanggung jawab.

"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda di sini dan membuat anda membayar," kata Biden dalam komentar yang disiarkan televisi dari Gedung Putih.

Ledakan itu terjadi di luar Gerbang Abbey, tempat pasukan Amerika Serikat dan Inggris ditempatkan serta di hotel terdekat. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga mengatakan serangan itu tercela tetapi tidak akan mengganggu operasi Inggris

Serangan bom bunuh diri ISIS itu terjadi setelah peringatan mungkin ada serangan militan, ketika Amerika Serikat dan sekutunya mengevakuasi warga lokal dan warga asing keluar dari Afganistan yang kini dikuasai Taliban hingga batas waktu 31 Agustus 2021. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES