Kesehatan

Respons Imun Berlebihan Berisiko Tinggi Alami Badai Sitokin, Begini Cara Mencegahnya

Jumat, 27 Agustus 2021 - 07:50 | 165.85k
Badai sitokin merupakan kondisi yang berbahaya pada pasien Covid-19. Kenali apa itu badai sitokin, gejala badai sitokin, dan pengobatannya.(Foto ilustrasi: iStockphoto/wildpixel)  Baca artikel CNN Indonesia
Badai sitokin merupakan kondisi yang berbahaya pada pasien Covid-19. Kenali apa itu badai sitokin, gejala badai sitokin, dan pengobatannya.(Foto ilustrasi: iStockphoto/wildpixel) Baca artikel CNN Indonesia "Mengenal Badai Sitokin pada Covid-19: Gejala da

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sosok Deddy Corbuzier mengaku nyaris kehilangan nyawa karena Covid-19. Ia terkena badai sitokin sehingga paru-parunya mengalami kerusakan.

Apa yang dialami Deddy ini bisa sangat mungkin dialami masyarakat lainnya. Di mana respons imun dalam tubuh yang berlebihan bisa menyebabkan badai sitokin ini.

"Apa yang dialami Mas Deddy itu merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua tentang fenomena badai sitokin," ucap peneliti dan founder AMRO Intitute Surabaya, Ge Recta Geson. 

AMRO Insitute adalah lembaga riset tentang mikrobiota alam yang berpusat di Surabaya. Di mana mikrobiota ini menjadi dasar dan pendukung kehidupan.

Recta mengungkapkan, di masa pandemi Covid ini, banyak masyarakat yang berlomba-lomba meningkatkan imun tubuh. Padahal yang sesungguhnya paling penting adalah keseimbangan imun atau imun tubuh yang seimbang. Bukan rendah ataupun tinggi.

Mengapa? "Respons imun yang berlebihan justru berisiko menyebabkan badai sitokin yang akhir-akhir ini banyak dialami oleh penyintas Covid-19," tandas praktisi probiotik Indonesia ini.

Khusus kasus orang dengan masalah respon imun berlebihan, saat terpapar, Coronavirus tidak berbiak menjadi banyak karena mendapat perlawanan dari sistem imun tubuh. Buktinya pada kasus Deddy Corbuzier hanya seminggu setelah terkonfirmasi posisf sudah negatif pada swab PCR berikutnya.

"Kondisi itu tentu bukan hal baik bagi pasien. Karena respon imun berlebihan yang dipicu virus justru bisa menjadi badai sitokin yang bisa mengakibatkan keradangan paru-paru atau pneumonia, seperti yang dialami Mas Deddy Corbuzier itu," terang Recta.

Fatalnya, jika penanganan badai sitokin itu tidak tepat, bisa terjadi pneumonia berat. Bahkan lebih jauh, bisa berakibat terjadi gagal nafas/ARDS.

Apa yang menyebabkan terjadi over imun sehingga bisa berisiko kena badai sitokin? "Penyebab over imun sendiri adalah dysbiosis. Yakni kurang beragamnya mikrobiota dalam usus," tegas dirut PT AMA, produsen PRO EM-1 ini.

Atas fenomena badai sitokin yang dialami Deddy Corbuzier ini, Recta berpesan agar siapa saja jangan fokus untuk menaikkan imun. Tapi lebih baik menyeimbangkan imun.

Caranya, dimulai dengan membangun mikrobiota usus yang beragam dan seimbang. "Dengan imun yang seimbang, kita dapat mengendalikan virus yang masuk ke tubuh agar tidak agar tidak terjadi infeksi hebat dan keradangan parah akibat badai sitokin," tuturnya.

"Imbangi juga dengan pola hidup yang sehat dan hindari diet yang tinggi lemak dan rendah serat," tutur Recta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES