Peristiwa Internasional

Mantan Teroris Ini Cemas Kebangkitan Taliban Bangunkan Kelompok Radikal di Indonesia

Rabu, 25 Agustus 2021 - 20:22 | 94.33k
Taliban di Afganistan. (FOTO: AP)
Taliban di Afganistan. (FOTO: AP)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kemenangan Taliban di Afganistan dikhawatirkan menjadi semangat kelompok radikal di Indonesia untuk bangkit. Hal tersebut diungkap mantan teroris dan pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan yang kini menjadi pengamat terorisme.

"Kalau dari sisi motivasi ini menjadi semangat kelompok-kelompok teman-teman yang sudah berhaluan radikal di Indonesia, sebagaian di sini mereka mendukung, bahkan turut merayakan kebangkitan Taliban," ujarnya, Rabu (25/8/2021).

Seperi JI (Jamaah Islamiyah) dan JAD (Jamaah Ansharut Daulah). Menurutnya kelompok tersebut memang tidak berhubungan langsung dengan Taliban, akan tetapi petinggi kelompok tersebut pernah menjadi militer Afganistan. Sehingga secara pemikiran pun tak jauh berbeda.

"Walaupun Taliban ini akidahnya Ahlusunah Wal Jamaah tapi permasalahannya, mereka bergaul dengan orang orang Salafi Wahabi jadi akhirnya terkontaminasi juga dengan mereka," terangnya.

Jadi kelompok-kelompok radikal di Indonesia, diumpamakan Ken seperti FPI, jika bergaul dengan kelompok-kelompok yang terindikasi Wahabi yang secara pemahaman tidak bisa menegakkan syariat Islam tanpa kekuasaan,akan berusaha sedemikian rupa menggulingkan kekuasaan.

"Jadi tujuan mereka sebenarnya kekuasaan bukan dakwah yang seperti kita lihat pada umumnya dan potensi konfliknya cukup besar ketika berhadapan dengan kelompok nasionalisme moderat seperti NU," jelas Ken.

"Dan ini hari sekali lagi kalau dibiarkan tidak menutup kemungkinan  bakal seperti Suriah, Libia dan Afganistan," imbuhnya.

Menurutnya, Indonesia sudah sangat tepat dengan konsep kearifan lokal. Serta Pancasila sebagai ideologinya, tinggal bagaimana cara pemerintah memperkuat Ideologi Pancasila di masyarakat.

"Masalahnya sekarang masyarakat belum merasakan kehadiran negara, reward negara, sehingga ketika ada program yang tidak sampai kebawa, dipropaganda oleh kelompok tertentu,"  tutur Ken.

Menurutnya pula, Pemerintah harusnya berusaha untuk membasmi ideologi yang mengarah terhadap paham radikal. Bukan hanya menangkap orang yang sudah terindikasi sebagai teroris.

"Seperti di Libia itu yang radikal atas nama agama hanya 10 persen yang 90 persen itu mendukung pemerintah tapi karena 10 persen itu dibiarkan bisa provokasi bisa menggulingkan kekuasaan," tandasnya.

Sehingga Pemerintah perlu membuat regulasi yang jelas dan tegas agar bisa menindak orang-orang yang memiliki pemikiran selain Pancasila.

Agar apa yang terjadi dengan Taliban tidak terjadi di Indonesia.  "Jadi ini ngeri sekali. Kedepan bila tidak diantisipasi, tidak mustahil Indonesia akan seperti Suriah, Afganistan, Libia," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES