Kesehatan

Konsumsi Rutin Probiotik Bisa Memulihkan Hipertensi

Rabu, 25 Agustus 2021 - 16:10 | 186.24k
Ge Recta Geson, Founder AMRO Institute, Pakar Probiotik Indonesia. Dirut PT AMA (Produsen PRO EM-1).
Ge Recta Geson, Founder AMRO Institute, Pakar Probiotik Indonesia. Dirut PT AMA (Produsen PRO EM-1).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penyakit tidak menular menurut data Riskesdas 2007 berada dalam peringkat pertama sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Lebih tinggi daripada penyakit menular, gangguan maternal/perinatal, dan cidera. 

Grafik 1

Daftar penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia menurut Riskesdas 2018 berurutan. Mulai dari Hipertensi, Stroke, Diabetes Mellitus, Penyakit Ginjal Kronis, Kanker dan Jantung. Hipertensi berada pada urutan pertama sebanyak 34,1%. 

Grafik 2

Saat ini terjadi kenaikan jumlah penderita Hipertensi pada usia muda/produktif (15 - 54 tahun). 

Grafik 3

Hipertensi menjadi penyebab penyakit kronis lainnya. Seperti Jantung Koroner, Stroke dan Gagal Ginjal. 
Penyebab hipertensi adalah pola makan tidak seimbang dan life style yang tidak sehat.

Diet tinggi lemak dan kurang serat dari buah dan sayur menyebabkan komunitas mikroba/mikrobiota usus menjadi kurang beragam dan tidak seimbang. Ini yang dinamakan Dysbiosis.

Mikrobiota seimbang terdiri dari 85% jenis yang menguntungkan dan 15% jenis yang merugikan. 

Untuk membangun mikrobiota yang beragam dan seimbang, di samping asupan serat dari buah dan sayur (prebiotik) diperlukan asupan probiotik dari makanan fermentasi. Seperti tempe, acar, tape, yogurt, kefir dan kimchi.

Dan, cara praktis untuk mendapat asupan keduanya, baik probiotik maupun prebiotik, adalah dengan suplementasi PRO EM•1. 

“Beberapa penelitian yang kami review menemukan bahwa mengkonsumsi probiotik secara reguler yang menjadi bagian lifestyle dapat menurunkan tekanan darah yang tinggi. Juga mampu menjaganya pada level yang aman,” ungkap Jing Sun Ph.D, peneliti dan dosen senior dari Griffith University, Gold Coast, Queensland, Australia. 

Pada 9 penelitian dengan jumlah sample 543 orang dewasa yang memiliki tekanan darah normal dan tinggi, menemukan bahwa konsumsi probiotik dapat menurunkan tekanan darah systolik (angka atas) sebesar rata-rata 3,56 mmHg. Lalu tekanan darah diastolik (angka bawah) sebesar 2,38 mmHg dibanding orang yang tidak mengonsumsi probiotik. 

Terjadi penurunan tekanan darah lebih besar pada kelompok dengan tekanan darah lebih tinggi dari 130/85 dibandingkan dengan kelompok dengan tekanan darah lebih rendah dari 130/85. 

Penurunan tekanan darah sistolik sebesar 3,3 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 1,4 mmHg menurunkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke sebesar 22%. 

Konsumsi probiotik kurang dari 8 minggu belum menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik. 
Yang terpenting dari penelitian ini adalah produk dengan konten multistrain probiotik menurunkan tekanan darah lebih besar dibandingkan dengan single strain probiotik. 

Bagaimana probiotik bisa memulihkan hipertensi?

1.    Probiotik dapat menurunkan kolesterol jenis LDL dan Trigliserida

Strain Lactobacillus dan Bifidobacteria memproduksi BSH (Bile Salt Hidrolase). BSH men-dekonjugasi Bile Acid (Asam Empedu) sehingga tidak bisa diserap oleh usus dan tereksresi melalui BAB. Praktis dibutuhkan lebih banyak kolesterol untuk produksi asam empedu, akibatnya kadar kolesterol darah turun.

Asam empedu ter-dekonjugasi mengikat kolesterol makanan dalam usus sehingga tidak diserap dan terekskresi melalui BAB. Dengan demikian kadar kolesterol darah menurun. 

Strain Lactobacillus dalam PRO EM-1 menurunkan kadar HMGCR (HMG CoA Reduktase), enzim yang diperlukan untuk sintesa kolesterol dalam hati. Menurunnya kadar HMGCR diikuti dengan penurunan kadar kolesterol darah. 

Probiotik akan mencerna serat/prebiotik menghasilkan asam lemak rantai pendek yaitu asam propionat dan asam butirat. Kedua asam organik ini menghambat produksi kolesterol dalam hati sehingga kadar kolesterol darah turun. 

2.    Probiotik meregulasi sistem renin-angiostensin dengan produksi peptida yang berfungsi sebagai angiotensin-converting enzyme inhibitor

Angiotensin 1 yang berfungsi melebarkan pembuluh darah (vasodilator) dirubah oleh Angiotensin Converting Enzyme menjadi Angiotensin 2 yang berfungsi menyempitkan pembuluh darah. Kerja enzim ini dihambat oleh peptida yang diproduksi oleh probiotik, dengan demikian penyempitan pembuluh darah dapat dicegah. 

3.    Memperbaiki disfungsi endotel (sel pembuluh darah) 

Terbentuknya plak dalam pembuluh darah karena stress oksidatif akibat terbentuk radikal bebas. Antioksidan bisa mencegah terbentuknya plak dengan menetralisir radikal bebas. Antioksidan yang diproduksi probiotik meredakan inflamasi yang terjadi dalam pembuluh darah.

Mikrobiota usus yang dibangun dengan suplementasi probiotik akan memodulasi respon imun supaya selalu dalam keadaan seimbang. Sehingga tidak terjadi inflamasi yang berlebihan dalam tubuh termasuk pembuluh darah.

4.    Menurunkan kadar gula darah dan resistensi insulin

Akan dibahas pada artikel berikutnya “probiotik meregulasi kadar gula darah”.

Jadi dengan mengkonsumsi probiotik dan prebiotik secara rutin, menjadi bagian life style akan menurunkan tekanan darah tinggi dan menjaganya dalam level yang aman. Cara praktis untuk mendapat asupan keduanya baik probiotik maupun prebiotik dengan suplementasi PRO EM•1. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES