Taliban Tutup Jalan ke Bandara, Warga Dilarang Pergi dari Afganistan
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kelompok Taliban dengan tegas melarang warga Afganistan pergi. Mereka juga menentang keras pihak asing seperti Amerika Serikat (AS) memberikan bantuan dalam evakuasi tersebut.
"Kami tidak mendukung untuk membiarkan warga Afghanistan pergi," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada wartawan dalam konferensi pers seperti melansir dari CNBC, Rabu (25/8/2021).
Taliban menyampaikan, agenda evakuasi yang dilakukan oleh pasukan asing setelah 31 Agustus akan menjadi pelanggaran terhadap janji pemerintahan Biden untuk mengakhiri misi militer AS di negara itu.
"Mereka (AS) memiliki kesempatan, mereka memiliki semua sumber daya, mereka dapat mengambil semua orang yang menjadi milik mereka, tetapi kami tidak akan membiarkan warga Afganistan pergi dan kami tidak akan memperpanjang tenggat waktu," jelasnya.
"Jalan ke bandara sudah ditutup sekarang. Warga Afghanistan tidak diizinkan pergi ke sana sekarang, orang asing diizinkan pergi tetapi kami telah menghentikan warga negara Afghanistan untuk pergi karena kerumunan lebih banyak, ada bahaya orang akan kehilangan nyawa, mungkin ada penyerbuan," kata Mujahid.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menyampaikan, pihaknya mempertimbangkan untuk memperpanjang masa evakuasi melewati 31 Agustus.
Akan tetapi, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa kemarin bahwa belum ada perubahan pada timeline misi.
"Kami tetap berkomitmen untuk mendapatkan setiap dan semua orang Amerika yang ingin keluar (dari Afganistan) dan kami masih yakin sekarang bahwa kami telah mampu meningkatkan kapasitas dan aliran, kami percaya bahwa kami memiliki kemampuan, kemampuan untuk menyelesaikannya pada akhir bulan," ujarnya soal Taliban. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |