Politik

DPRD Kritik Kebijakan Anies Baswedan yang Prioritaskan Vaksin untuk WNA

Rabu, 25 Agustus 2021 - 09:19 | 28.85k
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (foto: ANTARA/ HO-Kominfotik Jakarta Utara)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (foto: ANTARA/ HO-Kominfotik Jakarta Utara)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Jhonny Simanjuntak meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak memprioritaskan vaksin kepada warga Negara Asing (WNA) daripada warga Jakarta sendiri.

Menurut Jhonny, keputusan Anies ingin melakukan vaksinasi kepada WNA tersebut terlalu buru-buru. Ini karena masih ada ribuan warga DKI Jakarta sendiri yang mengantri kekurangan dosis vaksin. 

Dia menyayangkan, bila rencana vaksinasi kepada WNA tersebut benar-benar dilanjutkan. Sebaiknya, perioritaskan warga DKI Jakarta dulu baru sisanya dialokasikan kepada WNA. Mereka jangan sampai terkesan menomorduakan warga sendiri.

"Tapi yang menjadi persoalan kan apakah vaksin ini sudah mencukupi? Kita coba dulu lah yang skala priotitas dulu, sekala prioritas itu siapa. Kita mainkan lah dulu untuk waga negara Indonesia," kata Jhonny di Jakarta, Rabu (25/8/2021).

"Banyak juga daerah-daerah yang masih sangat membutuhkan vaksin, kenapa Jakarta selama ini bisa langsung banyak? Kan karena diprioritaskan oleh pusat," lanjut Jhonny.

Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, Jhonny memohon kepada Gubernur DKI Jakarta agar tidak gegabah. Selain itu, vaksinasi tahap kedua di ibukota Indonesia ini masih dinilai jauh dari standar pemenuhan.

"Nah oleh karena saya pikir, biarkan saja dulu warga negara kita aja dulu. Karena kawan-kawan kita yang tinggal di Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, dan sebagainya, mereka sendiri belum lengkap. Jangan kan itu, Jakarta aja untuk vaksin kedua aja masih jauh di bawah vaksin pertama," pungkas.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) membuka vaksinasi untuk warga negara asing (WNA) di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (24/8/2021).

Anies mengatakan vaksinasi tersebut masuk ke dalam program vaksin Gotong Royong. Setiap WNA harus membayar Rp700 ribu untuk satu vaksin. Adapun jenis vaksin Covid-19 yang diberikan adalah vaksin buatan China, Sinopharm. "Program vaksin gotong royong, ini berbayar, nilainya 700 ribu rupiah," ucap Anies Baswedan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES