Wisata

Kemarau, Saatnya Main ke Kebun Juwet Legendaris di Lamongan

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 15:15 | 79.66k
Hari Sakti, salah satu pengunjung sedang menikmati buah juwet di atas pohon, di Kebun Juwet di Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, Sabtu (21/8/2021). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)
Hari Sakti, salah satu pengunjung sedang menikmati buah juwet di atas pohon, di Kebun Juwet di Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, Sabtu (21/8/2021). (FOTO: MFA Rohmatillah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Musim kemarau seperti saat ini menjadi waktu yang tepat untuk bermain ke Kebun Juwet atau Jamblang yang ada di Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan. Ini karena, saat ini pohon-pohon Juwet sedang berbuah.

Kebun Juwet di Desa Lopang bisa dibilang menjadi lokasi wisata petik buah Juwet yang legendaris, karena sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu. Pohon-pohon Juwet di lokasi tersebut juga rata-rata berusia lebih dari 30 tahun.

Hari Sakti

Wajar jika generasi 90-an tidak asing lagi dengan tempat yang satu ini. Salah seorang warga yang kerap datang menikmati buah juwet ini adalah Hari Sakti. Warga Desa Kembangbahu Kecamatan Kembangbahu itu datang untuk bernostalgia mengenang masa kecilnya.

"Desa Lopang ini sudah sejak saya kecil dikenal sebagai desa dengan buah andalannya yaitu buah juwet," kata Hari, Sabtu (21/8/2021).

Kebun Juwet Desa Lopang memang menjadi tempat yang cocok untuk bersantai saat kemarau. Berteduh di bawah rimbunnya pohon juwet dan semilir angin membuat setiap pengunjung betah untuk berlama-lama di tempat ini, sambil menikmati buah Juwet.

"Yang membuat senang adalah kita bisa menikmati langsung buah yang sudah jarang ditemukan ini dari pohonnya, kalau sekedar mengincip buah juga bisa," ujarnya.

Hari Sakti c

Selain bisa menikmati buah juwet ini langsung dari pohonnya, pengunjung juga bisa membeli buah dengan sebutan anggur jawa ini untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Soal harga tak perlu khawatir, karena untuk mendapatkan satu keranjang buah juwet hanya perlu mengeluarkan dengan uang Rp50 ribu saja.

Jika satu keranjang dirasa terlalu banyak, pengunjung juga bisa membeli satu takaran baskom kecil, dengan harga hanya Rp10 ribu saja.

"Sekarang kan sudah waktunya panen, kita bisa main atau memanjat langsung ke pohon juwet untuk mencicipi buah atau membawanya pulang sebagai oleh-oleh," kata Hari.

Sementara itu, salah satu pemilik pohon juwet, Ibu Wiwit, mengaku bahwa keberadaan pohon juwet di sawahnya itu bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan.

"Selain dijual di kebun, buah juwet ini biasanya juga kita jual ke pasar dengan harga yang sama seperti di sini," katanya.

Selama ini Kebun Juwet Desa Lopang memang selalu menjadi salah satu lokasi wisata alternatif yang murah meriah di Lamongan dan selalu ramai didatangi wisatawan lokal, terutama pada akhir pekan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES