Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Relevansi Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembangunan Karakter Bangsa

Jumat, 20 Agustus 2021 - 10:01 | 285.75k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Belakangan ini pengabaian pentingnya hidup dengan nilai-nilai kebaikan, spiritual dan akhlakul karimah semakin hari semakin marak. Sehingga timbul perilaku-perilaku yang tak terdidik, jauh dari sopan santun, dan tidak mencerminkan pribadi yang berpendidikan.

Terjadinya aksi tawuran yang kian hari semakin menjadi budaya di kalangan pelajar, Padahal bangsa yang berkarakter adalah bangsa yang berakhlak dan berbudi pekerti, sebaliknya bangsa yang tidak berkarakter adalah bangsa yang tidak atau kurang berakhlak atau tidak memiliki standar norma dan perilaku yang baik.

Maka dari itu pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam membangun manusia kearah yang lebih baik, berkualitas, dan berkarakter. Dengan pendidikan yang benar dan berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan kehidupan sosial yang berakhlak.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pendidikan yang dibutuhkan manusia, bukan hanya pendidikan umum tetapi juga Pendidikan Agama Islam, karena Pendidikan Agama Islam merupakan pilar terpenting dalam membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, sehat jasmani dan rohani.

Tujuan Pendidikan bukan hanya meningkatkan intelektual siswa dengan berbagai ilmu pengetahuan, melainkan juga sikap mental atau karakter siswa, mendidik akhlak dan jiwa siswa, menanamkan rasa keutamaan, membiasakan dengan kesopanan, mempersiapkan kehidupan yang suci, ikhlas dan jujur. Dengan demikian tujuan pendidikan adalah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa atau rohani.

Pendidikan Agama Islam adalah: pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap individu agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak.

Sedangkan Karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang. sehingga karakter bangsa identik dengan akhlak bangsa atau budi pekerti bangsa.

Karena Pendidikan Islam bukan hanya mengajarkan ilmu pengetahuan melainkan juga menanamkan nilai-nilai dan moral-moral yang baik seperti yang sudah tertera dalam kandungan isi dari Pancasila yang dianggap sebagai pedoman luhur bangsa Indonesia maka dari itu pentingnya relevansi pendidikan islam terhadap pembangunan karakter bangsa yaitu:

1.      Mendidik dan menanamkan kepada setiap individu untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam.

2.      Mendidik siswa-siswa untuk mempelajari materi ajaran Islam, subjek berupa pengetahuan tentang ajaran Islam.

3.      Pendidikan agama Islam mendorong peserta didik untuk taat menjalankan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikan agama sebagai landasan etika dan moral dalam berbangsa dan bernegara

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dalam pendidikan agama islam mengajarkan bahwasanya akhlak yang baik dan akhlak yang harus ditiru adalah akhlak yang dimiliki oleh Rosulullah SWA, yang mana sudah tercantum dalam Al Qur’an, surat Al Ahzab ayat 21 yang berbunyi :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ ﷲَّ ِ أُسْوَ ةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ یَرْجُو ﷲَّ َ وَالْیَوْمَ الآْ خِرَ وَذَكَرَ ﷲَّ َ كَثِیرًا

 ("Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-Ahzab: 21)

Tujuan pendidikan agama islam secara umum bertujuan untuk “meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Peran dan Fungsi Pendidikan Agama Islam diantaranya Pendidikan agama Islam di sekolah berperan sebagai pendukung tujuan umum pendidikan nasional, yang tidak lain bahwa tujuan umum pendidikan nasional adalah untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

Fungsi pendidikan nasional yang juga merupakan tujuan pendidikan agama Islam, maka pendidikan agama Islam berperan sebagai berikut : Membentuk watak atau karakter serta peradaban bangsa dalam rangka membangun manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya, maka Pendidikan agama Islam berfungsi sebagai berikut :

1.         Dalam aspek individu adalah untuk membentuk manusia yang beriman bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

2.         Dalam aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara adalah untuk:

a)        Melestarikan Pancasila dan melaksanakan UUD 1945.

b)        Melestarikan asas pembangunan nasional, yakni perikehidupan dalam keseimbangan.

c)        Melestarikan modal dasar pembangunan nasional, yakni modal rohaniyah dan mental berupa peningkatan iman, takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan akhlak mulia.

d)        Membimbing warga negara Indonesia menjadi warga negara yang baik sekaligus umat yang menjalankan ibadah.

Menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, maksudnya adalah manusia yang selalu taat dan tunduk terhadap apa-apa yang diperintahkan oleh Allah Swt dan menjauhi segala larangan-Nya.

Pendidikan Agama Islam bagi setiap individu dirasakan sangat penting dalam membentuk dan mengembangkan karakter. Pendidikan Islam adalah suatu usaha untuk mengarahkan manusia menjadi bermanfaat, beradab dan bermartabat dalam menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, serta menghasilkan output yang berkarakter baik.

Sebab dengan kondisi lingkungan global yang terus berkembang secara dinamis, maka sesungguhnya pembangunan atau pembentukan karakter bangsa adalah sebuah proses berkelanjutan, character building is never ending process.

Kita semua meyakini bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang berkarakter yang dengan kekokohan karakternya mampu menjawab setiap tantangan dan mengatasi segala hambatan. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES