Peristiwa Nasional

Viral Mural Jokowi 404: Not Found, Ini Respon Istana

Kamis, 19 Agustus 2021 - 11:28 | 125.31k
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta (foto: Dokumen/ANTARA)
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta (foto: Dokumen/ANTARA)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko memberikan klarifikasi terkait viralnya mural mirip Presiden Jokowi yang bertuliskan Jokowi 404: Not Found di Batu Ceper, Tanggerang.

Dia menegaskan, presiden RI Jokowi tidak pernah beper terkait dengan fenomena mural yang sering bermunculan dimana-mana. Hanya saja dia, mengingatkan pembuat mural tidak berlebihan dan mencaci maki.

Moeldoko mengatakan, selama ini, Jokowi selalu terbuka terhadap kritik dan mengajak semua elemen masyarakat berdiskusi. Apalagi berkaitan dengan kebebasan berekspresi dan karya seni di Indonesia. Moeldoko mengatakan, Jokowi sangat suka karya seni.

"Sebenarnya dari awal Presiden selalu mengatakan, dan ini lebih bersifat edukatif ya. Presiden sangat terbuka, enggak pernah pusing dengan kritik. Beliau sangat terbuka untuk diskusi, beliau juga suka karya seni. Hanya saja ini bicara akhlak," kata Moeldoko di Jakarta, Kamis (19/8/2021).

"Tetapi beliau selalu menyisipkan sebuah kalimat yang indah. 'Kita orang timur memiliki adat, jadi kalau mengkritik sesuatu yang beradab.' Tata krama ukuran budaya kita itu supaya dikedepankan," lanjut Moeldoko.

Moeldoko mengajak masyarakat lebih bijaksana lagi dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah. Dia menegaskan, harus dibedakan antara mengkritik dengan mencaci maki. Antara kebencian dan karya seni yang indah.

Dia menegaskan, fenomena jelek tidak boleh dibiarkan di Indonesia. Negara harus turun jalan dan bertanggungjawab, jika dibiarkan maka yang akan dirugikan negara sendiri. Generasi muda Indonesia harus punya akhlak yang baik, tidak boleh prilaku jelek dibiarkan begitu saja.

"Bukan hanya selalu bicara antikritik. Cobalah lihat cara-cara mengkritiknya itu, berikutnya kadang-kadang kita mudah sekali untuk menjustifikasi, menyamakan antarkritik dengan fitnah," kata Moeldoko. .

Petugas Cari Pembuat Mural

Sebagai informasi, sejumlah mural yang 'menyinggung' pemerintah dihapus dan pembuatnya diburu aparat. Di sejumlah negara, mural menjadi medium para seniman untuk menyampaikan kritik.

Belakangan ini, publik dihebohkan sejumlah mural yang menyinggung pemerintah dan kemudian viral. Di Kota Tangerang, ada mural bergambar wajah mirip Presiden Jokowi. Mata dari sosok wajah di mural itu tertutup tulisan '404: Not Found'.

Kasubbag Humas Polres Tangerang Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim membenarkan soal mural itu. Namun mural itu kini telah dihapus aparat setempat. Pembuatnya kini tengah diburu oleh polisi.

Sementara itu, Staf Khusus Mensesneg, Faldo Maldini menilai sejatinya mural berbentuk kritik boleh saja. Tetapi, jika tak ada izin, bisa dianggap melawan hukum.

"Mural, entah apa pun isinya, yang gambarnya memuji tokoh politik tertentu, yang mengkritisi pemerintah, yang memuji pemerintah, kalau tidak ada izinnya, bisa berujung pada tindakan melawan hukum, cederai hak orang lain. Ada di KUHP, silakan dicek," kata Faldo Maldini mengenai mural Jokowi 404: Not Found di Batu Ceper, Tanggerang. (*)

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES