Ekonomi

Harga TBS Kelapa Sawit Naik, Alien Mus: Industri Kelapa Sawit Miliki Peran Penting

Rabu, 18 Agustus 2021 - 21:32 | 46.13k
Perkebunan Kelapa Sawit (Foto: Antara/Syifa Yulinnas)
Perkebunan Kelapa Sawit (Foto: Antara/Syifa Yulinnas)

TIMESINDONESIA, SOFIFI – DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) melaporkan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit dalam di 22 provinsi dan 136 kabupaten menunjukkan tren positif. Beberapa tahun sebelumnya harga TBS sempat anjlok akibat dampak kampanye hitam produk sawit dari beberapa negara Uni Eropa. Namun kini berkat kebijakan pemerintah, tahun ini harga sawit terus naik.

Di sejumlah provinsi yang biasanya menerima Harga TBS di bawah Rp 1.000/kg, kini sudah jauh lebih baik lagi tahun ini. Di provinsi Banten, harga TBS menembus angka Rp 1.800/kg periode 16-22 Agustus 2021.

”Padahal, tahun lalu saja harga TBS diterima petani hanya Rp 600 per kilogram. Kami bersyukur tahun ini dapat harga bagus,” ujar Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Gulat Manurung Selasa (17/8/2021) dilansir rakyatbengkulu.com

Gulat mengatakan, selain di Banten, kini di semua provinsi harga TBS sangat positif. Di Kalimantan Selatan, per 16 Agustus 2021, harga TBS ditetapkan provinsi sebesar Rp2.100/kg. Bahkan di pabrik, harga pembelian bisa mencapai Rp2.350 sampai Rp2.400 per kilogram.

Menanggapi hal itu, Anggota DPR RI, Fraksi Partai Golkar, Alien Mus ikut merasa senang, dan bangga, ditengah pandemi Covid-19, harga TBS kelapa sawit melejit naik.

Alien musAnggota DPR RI, Fraksi Partai Golkar, Alien Mus. (Foto: golkapedia)

"Beberapa tahun kemarin pasar Eropa coba memainkan isu miring terkait kelapa sawit, sehingga berdampak pada harga salah satu komoditas ekspor kita. Dan saat ini situasi mulai berubah,"kata Alien Mus kepada TIMES Indonesia melalui sambungan telepon seluler, Rabu (18/8/2021).

Menurut Alien, industri kelapa sawit merupakan salah satu motor penggerak perekonomian nasional, sehingga ketika terjadi fluktuasi akan mempengaruhi hingga pada petani kelapa sawit di daerah. 

Tercatat, kinerja ekspor pada Q2-2021 tumbuh tinggi yakni 31,78% (yoy), dimana tentunya juga disumbangkan oleh ekspor komoditas kelapa sawit. 

Harga CPO internasional terus mengalami kenaikan mencapai USD 1.100 per MT, yang berdampak pada membaiknya Nilai Tukar Petani (NTP) >103,4 seiring meningkatnya harga TBS berkisar 1.800-2.100 per kg.

Indonesia merupakan produsen utama sawit dan menguasai pangsa pasar dunia lebih dari 50%. Komoditas ini berkontribusi terhadap 3,5% PDB nasionalserta 13% dari total ekspor non migas(sebesar USD 11,5 miliar s.d Mei 2021; 2020 USD 18,4 miliar).

"Industri kelapa sawit nasional telah berkontribusi mengentaskan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja untuk lebih dari 16 juta pekerja," katanya 

Ketua DPD Golkar Malut ini mengapreasi upaya pemerintah melalui Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto yang juga selaku Ketua Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) hingga kebijakan mandatori biodiesel 30 (B30).

Anggota Komisi IV DPR RI ini berharap, pemerintah terus mendorong agar harga kelapa sawit dalam tidak mengalami penurunanan signifikan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani khususnya kelapa sawit. 

"Kami di DPR terus mendorong pemerintah menjaga sektor lainnya, tidak hanya kelapa sawit. Pertanian kita memberikan sumbangsih positif bagi perekonomian nasional, untuk itu kebijakan pemerintah hari benar-benar pro petani," kata Alien Mus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES