Wisata

Kampung Anggrek Mandiri Lahir di Tengah Pandemi Covid-19

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 16:27 | 129.40k
Kampung Anggrek Mandiri terlihat asri dan indah yang dilengkapi dengan ribuan koleksi anggrek. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Kampung Anggrek Mandiri terlihat asri dan indah yang dilengkapi dengan ribuan koleksi anggrek. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang sedang diterapkan di Kota Batu, Jawa Timur,  warga RW 17 Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji justru membangun sebuah destinasi wisata baru, Kampung Anggrek Mandiri.

Di kampung ini, tinggal petani-petani anggrek handal yang tergabung dalam Kelompok Tani Anggrek Mitra Alam. Tidak hanya membudidayakan anggrek dikampung mereka, para petani menghias kampung mereka dengan berbagai jenis anggrek.

Ribuan tanaman anggrek yang terdiri dari 25 jenis anggrek yang tumbuh di Indonesia dipasang sedemikian rupa, hingga membuat kampung ini terlihat begitu indah dan asri. Tentu bukan hanya wisatawan yang bersuka cita melihat keasrian Kampung Anggrek Mandiri ini, namun juga warga setempat.

“Ide awal pembuatan Kampung Anggrek Mandiri ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2015, ada tiga warga yang mulai membudidayakan anggrek, yakni Pak Suarjo, Pak Suryanto dan Pak Supeno. Tahun 2021 ini kita kembangkan lagi, kalau sebelumnya hanya ada di satu RT yakni RT 2 sekarang kita kembangkan satu RW, yakni RW 17,” ujar pengelola Kampung Anggrek Mandiri, Faris Kabisri Purwantoko.

Kampung Anggrek Kota Batu a

Pengembangan ini dimulai dari menghimpun warga yang menjadi petani anggrek. Ada tiga puluh petani yang tinggal ditempat ini kemudian membentuk Kelompok Tani Anggrek Mitra Alam kemudian dilanjutkan dengan menata anggrek dalam kampung.

Wisatawan yang hadir ditempat ini bisa melihat koleksi ribuan tanaman anggrek, ada kurang lebih 5000 tanaman anggrek dari 25 jenis tanaman Anggrek. Seperti Anggrek Vanda, Anggrek Eria, Anggrek Bulbo phylum, Anggrek Dendrobium, hingga Anggrek Collagen.

Juga beberapa Anggrek spesies Jawa, seperti Anggrek Collagen Asperata, Anggrek Pandura. Serta beberapa anggrek yang dilindungi, seperti Anggrek Selop atau Paphiopedilum Glaucophyllum. Spesies anggrek ini termasuk tanaman endemic Jawa Timur. Habitat anggrek ini berada di kawasan Selatan Lereng Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

“Kampung Anggrek Mandiri ini kita jadikan wisata edukasi, dimana wisatawan bisa melihat langsung, mulai proses pembibitan, penyemaian, penyebaran biji anggrek, pemindahan bibit, pembuatan media tanam hingga perawatan,” ujar Faris.

Warga berharap edukasi baru ini bisa mengangkat ekonomi masyarakat. Bukan hanya dari kunjungan wisatawan, namun juga menjadi barometer harga anggrek di Kota Batu. Ditempat ini wisatawan bisa mendapatkan anggrek paling murah dari endemic Arjuna Rp 20 ribu hingga Anggrek koleksi yang harganya ratusan ribu rupiah.

Kampung Anggrek Kota Batu b

Kasun Gerdu, Desa Tulungrejo, Gatot Sujarwadi mengatakan, sementara waktu Kampung Anggrek Mandiri ini dipasarkan lewat paketan wisata yang dijual oleh Forum Desa Wisata (Fordewi). “Sementara kunjungannya kita jual sesuai paket wisata. Potensi Kampung Anggrek Mandiri ini luar biasa, karena hanya ditempat ini dilengkapi dengan laboratorium budidaya anggrek,” ujarnya.

Penasarankan... dan Ingin berkunjung ke tempat ini? Sabar karena destinasi wisata ini baru buka nanti selepas PPKM Level 4. Untuk mencapai tempat ini cukup mudah, lokasinya berada di dekat Taman Rekreasi Selecta, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.  Menuju ke wisata baru, Kampung Anggrek Mandiri bisa menggunakan angkutan umum atau menggunakan kendaraan pribadi.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES